Ada Protes Medy Renaldy, Dirjen Bea Cukai: Petugas Gak Bisa Buka Paket
IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai menegaskan pihaknya tak pernah membuka kemasan barang kiriman yang datang dari luar negeri. Bantahan itu dia sampaikan setelah adanya protes dari salah satu influencer Medy Renaldy di media sosial X yang menyebut kemasan produk mainan robot-nya rusak usai dibuka oleh Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Kami tidak berkompeten membuka barang kiriman, yang membuka barang kiriman dilakukan oleh PJT (perusahaan jasa titipan) bukan dibuka Bea Cukai, itu kami yakini di semua PJT, termasuk barang kiriman PMI. Katanya dibuka Bea Cukai. Kami yakini itu yang buka PJT," kata Askolani di Gudang DHL Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/4/2024).
Baca Juga: Viral YouTuber Medy Renaldi Kesal ke Bea Cukai karena Mainan Megatron
1. Petugas Bea Cukai hanya mengecek kondisi dan dokumen
IDN Times/Maya Aulia ApriliantiPetugas Bea Cukai, kata Askolani, hanya mengecek kondisi fisik dan dokumen dengan tujuan mencocokan. Nantinya, barang tersebut bakal dikemas kembali oleh PJT sehingga petugas Bea Cukai tak melakukan pengemasan.
"PJT buka kemasan barang kiriman, lalu kita cek dan nilai dokumennya, lalu di-packing lagi oleh PJT," ungkapnya.
2. Petugas Bea Cukai tetapkan nilai harga dan bea barang tersebut
IDN Times/Maya Aulia ApriliantiSaat mainan robot itu sampai di PJT dalam hal ini DHL, barang belum terdapat harga di website sehingga harga barang ditetapkan dengan perkiraan.
"Robotic kami tetapkan berapa nilai harganya yang pas dan kemudian kami bisa tunjukan sama-sama dengan DHL, sehingga harganya disepakati secara transparan, 800an dolar, kami hitung nilai pabeannya dan sudah diselesaikan," ungkapnya.
Baca Juga: Kejari Minta Bandara Soetta Hati-hati Terkait Pengadaan Barang
3. DHL sebut telah mengomunikasikan dengan pemilik barang
IDN Times/Maya Aulia ApriliantiSementara itu, Ahmad Mohamad, Perwakilan DHL Express Indonesia mengatakan, pihaknya telah menghubungi penerima barang mengenai adanya komplain terkait kerusakan kemasan dan barang mainan robot tersebut.
"Secara SOP itu gampang diatasi. Kadi pihak saya dengan consign itu sedang diskusi, kami tunjukan CCTV kamera footage shipment di-handle terlihat proses," jelasnya.
