[BREAKING] Pendiri Bukalapak Fajrin Rasyid Jadi Direktur Telkom
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pendiri Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid resmi ditunjuk sebagai Direktur Digital PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam RUPS yang digelar pada Jumat (19/6). Salah satu sumber IDN Times membenarkan hal tersebut.
"Dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Telkom Pukul 14:00 WIB ini, Fajrin Bukalapak akan diangkat jadi direktur digital," kata sumber IDN Times yang tak mau disebut namanya itu pada hari ini.
Ketika IDN Times mencoba menanyakan hal tersebut ke Menteri BUMN, Erick Thohir, ia tidak membantah perihal posisi baru Fajrin. Lalu, mengapa Fajrin yang dipilih?
1. Erick Thohir pernah singgung akan menjadikan millennial sebagai direktur di perusahaan BUMN
Fajrin menjadi millennial pertama yang dipilih oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk duduk sebagai direksi di perusahaan BUMN.
"Saya percaya perubahan dari generasi muda. Makanya Telkom nanti salah satu direksinya usia di bawah 40 tahun," kata Erick dalam webinar Ngobrol Seru "New Normal or The Great Reset: Life After Pandemic COVID-19" bersama IDN Times pada Sabtu (13/6).
Eks bos Inter Milan itu ingin menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang inklusif dan tidak didominasi oleh golongan tertentu saja. "Saya mau ada 15 persen (karyawan) perempuan, 5 persen dari millennial," ujarnya lagi.
2. Fadjrin pernah bekerja di sektor telekomunikasi
Editor’s picks
Sebelum mendirikan Bukalapak, Fajrin sempat bekerja sebagai konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG). Saat itu Fajrin juga bekerja paruh waktu untuk membantu sahabatnya, Ahmad Zaky, mengurus keuangan Bukalapak. Kemudian pada tahun 2011 Fajrin memutuskan berhenti di BCG dan fokus di Bukalapak.
Fajrin juga pernah bekerja di perusahaan telekomunikasi, Indosat, sebagai web developer. Namun kiprahnya di Indosat kurang dari satu tahun.
3. Fadjrin sempat membuka usaha mie ayam
Mengutip beberapa sumber, Fajrin pernah berjualan mi ayam semasa kuliah demi mencari uang tambahan. Kala itu dia berjualan bersama Ahmad Zaky di depan asrama mereka.
Mengutip beberapa sumber, mi ayam yang dia jual Fajrin dan Zaky sepi pembeli, sehingga membuat mereka harus menutup bisnis tersebut.
Meski begitu, pria lulusan Teknik Informatika ITB ini pernah menimba ilmu di Harvard Business School dan Stanford University Graduate School of Business. Fajrin terkenal pintar sejak dulu, saat lulus dari ITB pada tahun 2010 dia meraih predikat Summa Cumlaude (IPK 4,0).