Antisipasi Dampak PHK, Pemprov Banten Akan Kembangkan Agrobisnis 

Agrobisnis dinilai bisa jadi peluang ekonomi

Serang, IDN Times - Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten tengah menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di wilayahnya. Salah satunya adalah mengembangkan sektor agrobisnis.

"Kita sudah diskusi dengan BPN lahan-lahan kita (milik Pemprov) kita tawarkan untuk pengembangan sektor agro," kata Al Muktabar, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga: Baru 1.175 Karyawan Resign Sukarela, PT Nikomas Buka Opsi PHK Massal

1. Pemprov Banten memperbanyak kegiatan padat karya di wilayahnya

Antisipasi Dampak PHK, Pemprov Banten Akan Kembangkan Agrobisnis ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kemudian, dalam setahun terakhir Pemprov Banten telah mengarahkan sebagian besar program kerjanya kegiatan padat karya agar bisa menyerap tenaga kerja lokal. Dengan demikian, kata Al Muktabar, penanganan dampak lesunya perekonomian global yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat di Indonesia bisa tertangani sedikit.

"Agenda kerja di-support APBD kan banyak kegiatan, progaram infrastruktur ada juga mendorong UMKM yang tumbuh prinsif kerja padat karya bagian dari akselerasi keseluruhan potensi yang kita punyai," katanya.

2. Pemprov Banten juga menyalurkan bantuan sosial masyarakat

Antisipasi Dampak PHK, Pemprov Banten Akan Kembangkan Agrobisnis ilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Selain itu, Pemprov Banten melakukan penyaluran bantuan sosial yang berlapis yang bersumber dari APBD dalam penanganan masalah kemiskinan dan PHK yang saat ini menjadi ancaman besar di Banten.

“Kalau darurat, sebagaimana amanat pemerintah pusat kita bahkan bisa pakai BTT (Belanja Tak Terduga)," katanya.

3. Perusahaan harus mengedepankan komunikasi dengan pekerja

Antisipasi Dampak PHK, Pemprov Banten Akan Kembangkan Agrobisnis Ilustrasi pekerja pabrik (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Kendati demikian, dia meminta pihak perusahaan membangun komunikasi dengan pekerja dalam setiap kebijakan strategis terutama berkaitan dengan pengurangan jumlah tenaga kerja sehingga tidak menimbulkan kerugian di salah satu pihak.

"Pengusaha dan pekerja komunikasi baik, akselerasi itu saling bisa menjembatani dan tidak saling merugikan," katanya.

Baca Juga: Satu Lagi Pabrik Sepatu di Serang, Tawarkan Karyawan Resign Sukarela

Baca Juga: Kena PHK, Ratusan Karyawan PT Nikomas Minta Perlindungan Serikat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya