Jualan Seprai dari Pinggir Jalan, Novisa Sukses Buka Toko di 3 Kota

Dari modal Rp2 juta, Novisa kini meraup omzet Rp200 jutaan

Kota Tangerang, IDN Times - Merintis usaha dari jalanan, Novisa Fajarini kini bisa merasakan manisnya kesuksesan bisnis seprai hingga bed cover. Wanita asal Kelurahan Sangiang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang itu sudah bisa membuka toko di tiga kota sekaligus.

Dia mengawali usahanya dengan modal Rp2 jutaan. Novisa menawarkan seprai dari rumah ke rumah dan satu persatu perkumpulan ibu-ibu ke perkumpulan lainnya.

"Saya merintis dengan perlahan, sampai jualan di pinggir jalan, pokonya dimana saja ada keramaian di situ saya jualan. Sekitar lima bulan berjalan, saya coba izin ke salah satu rumah makan yang ramai di Cilegon, untuk pasang meja untuk berjualan seprai saya. karena saat itu saya sedang tinggal di rumah mertua di Cilegon," jelas Novisa, Selasa (22/5/2023).

1. Pesanan meningkat saat masa wabah

Jualan Seprai dari Pinggir Jalan, Novisa Sukses Buka Toko di 3 KotaIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Brazil, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado)

Novisa bercerita, kala itu tahun 2019, dia masih berjualan di pinggir jalan depan sebuah rumah makan. Selain berdagang, wanita 32 tahun itu juga menganalisis kebiasaan konsumen dan mengumpulkan data terkait keinginan seluruh konsumennya.

"Entah perlahan di situ, barang dagangan saya jadi banyak, transaksi perputaran signifikan dan di situ saya memberanikan buka toko sendiri di Cilegon dengan nama merek f.h.dinara_sprei," katanya.

Seiring waktu berjalan, saat pandemik COVID-19, diakui Novisa permintaan konsumen terhadap seprai jauh meningkat. Hingga ia pun menambah cabangnya di Serang, karena memang permintaan konsumen Serang cukup banyak. Jarak Kota Cilegon dan Serang tak begitu jauh, bagi dia. 

"Sudah garisnya yang di atas, suami saya dipindah tugas ke Tangerang, karena memang saya asli Tangerang. Akhirnya saya pun sudah memiliki cabang ketiga f.h.dinara_sprei di Tangerang, tepatnya Blok R3 Nomor 9, Villa Grand Tomang, Periuk, Kota Tangerang. Dan saya mau mengembangkan bisnis di kota kelahiran saya ini," kata Novisa.

2. Novisa menjaga kualitas dan mengikuti selera pasar, UMKM miliknya pun berkembang

Jualan Seprai dari Pinggir Jalan, Novisa Sukses Buka Toko di 3 KotaInstagram: @f.h.dinara_sprei

Bukan sekadar kegigihan, kata Novisa, produk f.h.dinara_sprei juga laris manis karena kualitas produk yang tidak main-main. Novisa memantau semua kualitas produk, mulai dari bahan, benang, teknik jahitan, hingga finishing.

Hal tersebut dilakukan setelah Novisa memiliki workshop di wilayah Larangan, Kota Tangerang, setelah sebelumnya membeli barang jadi dari toko ke toko.

Kini, dia juga mengembangkan layanan di mana pembeli bisa memesan dengan motif yang diinginkan pelanggan. Trik ini pun jadi keunggulan dan cara Novisa berinovasi mengikuti selera pasar.

"Usaha f.h.dinara_sprei memiliki ribuan motif yang terus di-update sesuai musim terkini. Tak hanya seprai dan bedcover, Dinara juga punya produk bantal, kasur, selimut hingga sofa bayi yang dijual mulai dari Rp10 ribuan aja," serunya.

Pilihan f.h.dinara_spreir ada mulai sutra tensel organik, katun jepang, katun catra, hingga katun lokal. Dibandrol mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp250 ribuan, sedangkan bedcover mulai Rp350 ribuan hingga Rp1 jutaan, tergantung ukuran dan bahan yang dipilih.

"Alhamdulillah, f.h.dinara_sprei di tiga toko bisa menjual 900 pcs seprai dengan omzet hingga Rp200 jutaan setiap bulannya. Kualitas, kenyamanan dan daya tahan f.h.dinara_sprei bisa diuji dengan order melalui whatsapp di 0812-8766-2423 atau lewat instagram di @f.h.dinara_sprei," jelas Novisa.

Baca Juga: Besok, Pemkot Tangerang Gelar Virtual Job Fair

3. UMKM beri kontribusi signifikan bagi ekonomi Kota Tangerang

Jualan Seprai dari Pinggir Jalan, Novisa Sukses Buka Toko di 3 KotaIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasar data teraktual Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang sekitar lima persen pelaku UMKM di kota Tangerang bergerak di bidang fesyen atau konveksi.

Kepala Seksi (Kasi) UKM Disperindagkop UKM Musokib mengatakan, beberapa UMKM sudah memiliki karyawan, bahkan ada yang jumlahnya hingga lebih dari lima orang. 

"Tentunya bidang ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian daerah," kata Musokib.

Pihaknya, kata Musokib, dalam program pemberdayaan UMKM telah mendampingi pelaku UMKM, mulai dari pelatihan usaha, pelatihan pemasaran, termasuk juga pendampingian pengurusan izin usaha dan tentunya juga permodalan.

"Kemudahan yang diberikan oleh pemkot kepada para pelaku UMKM mulai dari pemasaran sampai permodalan termasuk bantuan lebalisasi halal dan pengurusan IRT dan NIB," ungkapnya.

Baca Juga: 305 Pelaku UMKM di Kota Tangerang Dapat Dana Bantuan Usaha

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya