Usai Pandemik, Ekonomi Kabupaten Tangerang Diklaim Sudah Normal

Pemasukan melalui pajak sudah meningkat kembali

Tangerang, IDN Times - Aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah Kabupaten Tangerang, disebut telah kembali berjalan, seperti masa sebelum pandemik COVID-19. Hal itu, diketahui dari peningkatan pajak restoran dan hiburan di semester pertama tahun 2022 yang disumbang dari usaha restoran dan hiburan di wilayah tersebut.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengakui, realisasi penerimaan pajak dari sektor usaha hiburan dan restoran di Kabupaten Tangerang, telah melampaui target penerimaan.

"(penerimaan) naik dari tahun 2019. Untuk pajak restoran saja dari target semula sebesar Rp323 miliar sudah terlampaui. Makanya dalam RAPBD 2022 kita revisi, kita naikkan targetnya menjadi Rp386 miliar," kata Kepala Bapenda Kabupaten Tangerang, Slamet Budi, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Tradisi-tradisi Etnis Tionghoa di Tangerang

1. Pajak restoran dan hiburan meningkat

Usai Pandemik, Ekonomi Kabupaten Tangerang Diklaim Sudah NormalIlustrasi restoran (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Tak hanya untuk penerimaan pajak restoran yang disumbang dari penjualan makanan dan minuman. Pajak dari sektor hiburan di wilayah tersebut, juga dikatakan meningkat tajam.

"Pajak hiburan, kita dari target semula sebesar Rp35 miliar, kita naikkan menjadi Rp40 miliar dan sekarang dinaikkan kembali menjadi Rp50 miliar," jelas dia.

2. Aktivitas ekonomi sudah meningkat

Usai Pandemik, Ekonomi Kabupaten Tangerang Diklaim Sudah NormalIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan perolehan pajak dari sektor restoran dan hiburan yang telah melampaui target APBD murni tahun 2022 tersebut, Slamet menilai, aktivitas sosial ekonomi masyarakat di kabupaten Tangerang, kembali meningkat.

"Mudah-mudahan dengan berakhirnya pandemik, (roda perekonomian) ini kembali meningkat.  Perolehan tadi saja naik dibanding tahun 2019 lalu atau sebelum pandemik. Saya optimis akhir tahun semua target penerimaan dari dua sektor tersebut dapat tercapai," kata dia.

3. Potensi ekonomi senilai ratusan triliun rupiah bisa hilang gegara krisis iklim

Usai Pandemik, Ekonomi Kabupaten Tangerang Diklaim Sudah NormalIlustrasi krisis iklim di planet bumi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahayanya krisis iklim saat ini. Menurut dia, potensi ekonomi yang bisa hilang di Indonesia akibat krisis iklim.

Angka yang disampaikan Sri Mulyani pun tidak main-main karena potensi ekonomi hilang tersebut mencapai ratusan triliun rupiah.

"Jadi, Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) menyebutkan bahwa potensi ekonomi hilang akibat krisis iklim ini akan mencapai Rp112,2 triliun atau 0,5 persen dari PDB pada 2023," ucap Sri Mulyani saat menyampaikan pidato kunci dalam acara HSBC Summit 2022, di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Potensi ekonomi yang hilang tersebut tak terlepas dari kondisi Indonesia saat ini. Indonesia jadi satu dari sekian banyak negara di dunia yang tidak luput dari ancaman krisis iklim.

Peningkatan emisi gas rumah kaca sebesar 4,3 per tahun dalam kurun 2010 hingga 2018 telah menaikkan rata-rata suhu bumi sebesar 0,03 derajat Celcius tiap tahunnya.

"Imbasnya, tinggi muka air laut di Indonesia mengalami peningkatan rata-rata 0,8 hingga 1,2 centimeter per tahun. Anda bisa melihat itu semua dengan nyata karena banyak kota di Indonesia mulai benar-benar tenggelam," beber Sri Mulyani.

Baca Juga: Cafe di Tangerang Bernuansa Estetik, Siapkan Kamera!

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya