Hotel Bintang 5 Tangerang Ini Sajikan Steak Dry Age 60 Hari

Daging Dry Age disimpan di tempat khusus

Tangerang, IDN Times - Bagi kamu pencinta daging-dagingan, jenis olahan steak tentunya digemari lantaran memiliki cita rasa daging sapi yang khas. Namun, bagaimana jika bisa mencicipi olahan steak dengan sensasi baru?

Satu restoran hotel bintang 5 yang terletak di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Al Gusto Italian Dining & Bar JHL Solitaire Gading Serpong, meluncurkan menu baru olahan steak. Yakni jenis daging sapi Dry Age dan Wet Age.

Chef Nalendra Anindita, Director of Culinary JHL Collections, mengatakan kedua jenis daging ini bakal memberikan sensasi berbeda kepada para penggemar steak lantaran proses penyimpanannya memerlukan penanganan khusus.

"Signature Dry Age dan Wet Age memiliki proses penyimpanan yang berbeda, di mana untuk daging Dry Age terdapat pilihan lamanya marinasi yakni 14 , 30, 45, dan 60 hari," ujar Nalendra.

1. Penyimpanan daging Dry Age memiliki penanganan khusus

Hotel Bintang 5 Tangerang Ini Sajikan Steak Dry Age 60 HariIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Lantaran penyimpanannya lama, daging Dry Age bakal disimpan di tempat khusus yang memiliki teknologi untuk mengatur suhu, ozon, hingga adanya rocksalt yang bisa menyerap cairan dari daging agar tidak membusuk.

"Proses Dry Aged ini sangat diperhatikan perkembangannya mulai dari temperatur suhu yang ideal di antara 1-3 derajat celcius dengan tingkat kelembapan antara 75-80 oersen dan akan dimarinasi mulai dari 14 hari sampai maksimum 240 hari," jelas Nalendra.

Sementara untuk daging Wet Age berbeda. Wet Age tidak disimpan seperti Dry Age. Pasalnya, proses penyimpanan Wet Age hanya menggunakan plastik vakum dan lebih terasa cita rasa dagingnya.

"Dan lebih bisa dimasukkan bumbu marinasi," kata Nalendra.

2. Menggunakan daging impor dan lokal dengan grade premium

Hotel Bintang 5 Tangerang Ini Sajikan Steak Dry Age 60 HariIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Untuk Dry Age dan Wet Age ini, kata Nalendra, pihaknya menggunakan pilihan daging premium. Untuk impor yakni Grass Fed Australian, US Wagyu mb7, Tajima A4 dari Jepang. Sementara untuk daging lokal menggunakan Sumatran Cattle dengan tipe Sumatran Brahman Cross.

"Tipe Sumatran Brahman Cross ini juga salah satu yang menjadi favorit karena memiliki cita rasa khas," tuturnya.

Saat merasakan steak Dry Age, pengunjung bakal disuguhkan dengan rasa heavy dengan sedikit moist. Hal tersebut akibat dari proses penyimpanan yang lama. Steak Dry Age pun bakal terasa lebih memiliki 'crust' dibandingkan daging Wet Age.

"Ada tiga pilihan marinasi, yaitu coffee, truffle, dan original, jadi pengunjung bisa merasakan sensasi berbeda dari masing-masing marinasi," jelasnya.

Untuk menikmati daging Dry Age dan Wet Age tersebut, pengunjung bakal disuguhkan dengan berbagai macam saus, mulai dari yang bercita rasa asin, asam, manis, maupun pedas disesuaikan dengan selera pengunjung.

"Untuk yang masih pemula dan takut untuk mencoba Dry Age maupun Wet Age, kami juga menyediakan menu smoked beef, sumsum tulang sapi, dan lain sebagainya," tuturnya.

3. Menikmati steak juga bisa ditemani wine maupun cocktail khas Al Gusto

Hotel Bintang 5 Tangerang Ini Sajikan Steak Dry Age 60 HariIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Selagi menikmati olahan steak tersebut, pengunjung bisa memilih beragam wine maupun cocktail yang disesuaikan dengan rasa unik dari Dry Age dan Wet Age. Kamu bisa bertanya ke pelayan secara langsung terkait minuman apa yang cocok menemani steak kamu.

"Untuk cocktail diantaranya Negroni Bianco, Fumo Zenzero dan Bailico Cetriolo," tuturnya.

Untuk bisa mencicipi sensasi steak Dry Age dan Wet Age tersebut, kamu bisa mengecek Instagram @algustoserpong dan melakukan pemesanan meja. Selamat makan!!

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya