Speech Delay pada Balita dan Cara Mengatasinya

Jangan ragu untuk memeriksakan anak ke dokter ya, Bun!

Tangerang, IDN Times - Tumbuh kembang yang sesuai dengan usia balita merupakan salah satu tanda sehat, cukup gizi, dan stimulasi. Namun, keterlambatan pada tumbuh kembang bisa terjadi, salah satunya adalah speech delay.

Dalam wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, dr. Tarka Yulasutu menerangkan bahwa speech delay merupakan keterlambatan bicara pada anak di usia tertentu. Pemeriksaan tumbuh kembang secara menyeluruh sangatlah penting karena masalah bahasa dapat muncul karena penyebab yang lain.

"Anak yang mengalami speech delay bisa jadi tidak bisa mengucapkan 'mama' ataupun 'papa' di usia 1 tahun. Sehingga speech delay berarti keterlambatan dalam mengeluarkan kata-kata ataupun berbicara sesuai dengan usianya pada saat itu," ungkap Tarka pada Senin (11/3/2024).

Baca Juga: Sambut Ramadan, Waga Tangerang Gelar Tradisi Mandi di Cisadane

1. Anak harus bisa mengucapkan minimal satu kata di usia 12-18 bulan

Speech Delay pada Balita dan Cara MengatasinyaDok. Humas Kota Bandung

Tarka mengungkapkan, biasanya anak bisa mengucapkan kalimat di usia 12 hingga 18 bulan. Minimal 1 kata.

Nah, setiap anak dengan speech delay memiliki ciri masing-masing. Meski demikian, secara garis besar, anak disebut speech delay ketika dia tidak mulai berbicara pada usia yang diharapkan; menjelaskan sesuatu dengan kosakata yang terbatas; serta tidak bisa menyusun kalimat. 

Ciri lainnya untuk anak yang mengalami speech delay, kata dia, adalah anak tidak bisa berkomunikasi dengan teman sebayanya dan tidak bisa mengungkapkan dengan bahasanya sendiri.

"Perhatiannya terbatas pada percakapan, tidak fokus dengan lawan bicaranya,” terang Tarka. 

2. Faktor genetik juga bisa mempengaruhi keterlambatan bicara

Speech Delay pada Balita dan Cara MengatasinyaDok. Humas Kota Bandung

Dokter yang praktik di RS Permata Serdang, Banten itu mengungkap, penyebab speech delay antara lain, faktor genetik maupun anatomi. Jika keluarga orangtua si anak tersebut ada yang pernah speech delay, hal ini bisa menurun kepada anak itu.

Sedangkan untuk faktor anatomi berkaitan dengan kekuatan dari otot-ototnya, saat berbicara menggunakan motorik. Pada anak yang speech delay, ada masalah di salah satu bagian otot wajah, otot mulut, otot bibir, otot pipi ataupun otot lidahnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa gangguan pendengaran pun--baik permanen maupun sementara-- bisa berkontribusi pada anak dan menyebabkan speech delay ini.

"Saat ada gangguan pendengaran anak tidak akan bisa menjawab karena tidak bisa mendengar temannya. Dia tidak bisa meniru-niru suara yang akan menghambat latihan berbicara,” ungkapnya. 

3. Ketika anak ketahuan speech delay, anak harus dirangsang untuk lancar berbicara

Speech Delay pada Balita dan Cara MengatasinyaDok. dr. Tarka Yulasutu

Di sisi lain, Tarka menjelaskan, orangtua perlu mengetahui apakah anaknya speech delay atau tidak. ketika curiga anak speech delay, orangtua bisa memastikan hal itu ke tenaga kesehatan. 

"Bantu anak dengan cara memancing dengan interaksi positif dengan anak. Ajarkan anak dengan kata-kata, berikan makanan sesuai dengan usianya," ungkapnya.

Ketika anak berusia 6 bulan, anak diberi tekstur cair dan berangsur ke ke makanan yang padat. Hal ini berguna untuk melatih otot mulut sang anak, supaya giginya bisa berfungsi dengan maksimal dan siap untuk menyampaikan kata-kata. 

"Berikan pula mainan yang bisa memancing otot-otot mulut, seperti mainan yang bisa digigit. Juga latih anak untuk menyedot dengan menggunakan sedotan. Setiap tahahap pemberian makanan membantu anak untuk mencapai tahapan berbicara. Jika ada masalah segera konsultasikan kedokter sebelum terlambat,” tuturnya.

Jika anak mengalami speech delay, orangtua bisa menerapkan stimulasi oromotor. Stimulasi ini merupakan terapi wicara yang disesuikan berdasarkan usia dengan bantuan alat tertentu. Misalnya, orangtua bisa menggunakan metode bermain interaktif yang merangsang anak untuk berbicara.

“Ada juga terapi menirukan wajah seperti menirukan muka sedih, muka happy, di mana anak akan menggerakan wajahnya. Selain itu adapula terapi fokus interaktif pembelajaran seperti menunjukan model mobil, warna sambil menyontohkan cara mengucapkan sehingga anak mengikuti. Sebagai orangtua jangan pelit mulut, sehingga anak menirukan secara maksimal,” terangnya lagi.

Sebelum itu, orangtua pun harus memastikan penyebab anak terlambat berbicara. Apakah karena kurang stimulasi, handphone, atau kurang sering diajak berbicara. Dari penyebab inilah akan diambil kesimpulan, biasanya akan dilakukan terapi berbicara.

Di sisi lain, Tarka Yulasutu juga mengemukakan bahwa nutrisi sangat berpengaruh terhadap anak yang mengalami speech delay, terutama pada bagi prematur. Bayi prematur memiliki anatomi di dalam tubuh yang belum sempurna terbentuk. 

“Untuk itu setiap anak perlunya nutrisi-nutrisi seimbang terutama vitamin D dan kalsium. Kalsium sendiri yang berfungsi untuk menguatkan tulang dan otot. Jika terjadi kekurangan kalsium atau defisiensi akan terjadi kekurangan pada otot. Selain itu nutrisi yang cukup akan menguatkan saraf-saraf didalam tubuh,” jelasnya.

Tarka pun berpesan kepada para ibu agar memperhatikan respons anak pada usia-usia tertentu. "Jika tidak ada perubahan, jangan gengsi segeralah bawa anak ke dokter sehingga segera tertangani dan bisa dikendalikan," kata dia. 

Baca Juga: Sambut Ramadan, Waga Tangerang Gelar Tradisi Mandi di Cisadane

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya