Waspada Gigi Berlubang Memicu Penyakit Jantung

Ada bedah jantung dengan minimal invasif

Tangerang, IDN Times - Penyakit jantung menjadi momok lantaran sifatnya yang mematikan dan terjadi secara tiba-tiba. Namun, tahukah kamu bahwa penyebab penyakit jantung yakni gigi berlubang?

Menurut Dokter Spesialis Bedah Jantung, Paru dan Pembuluh Darah, Maulidya Ayudika Dandanah, kuman dari gigi berlubang bisa turun ke pembuluh darah dan menyebabkan masalah pada katup jantung.

"Berkaitan kebersihan gigi, kuman bisa turun ke jantung menyebabkan pintu jantung macet dan penyakit jantung rematik," kata Maulidya, Sabtu (17/8/2024).

1. Karang gigi juga bisa menyebabkan penyakit jantung

Waspada Gigi Berlubang Memicu Penyakit JantungIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Selain gigi berlubang, menjaga kebersihan gigi juga penting agar kuman tak berkembang di gigi hingga menyebabkan penyakit jantung. Di mana, salah satunya adalah karang gigi.

"Karang gigi yang tak rutin dibersihkan, gigi berlubang, gigi busuk yang tidak diatasi dengan sempurna. Makanya penting sekali rutin cek kesehatan gigi karena bisa menyebar ke pembuluh darah," kata Maulidya.

Ia menerangkan, jika di luar negeri penyakit jantung terjadi karena usia yang semakin tua, di Indonesia trennya berbeda karena banyak juga menyerang usia muda.

"Kalau di Indonesia penyebab infeksi yang tidak tuntas disembuhkan, hanya minum obat warung sehingga berulang, memang tidak langsung ke jantung, tapi 5 sampai 10 tahun baru terjadi penyakit jantung diawali sesak nafas, jantung bengkak," ungkapnya.

2. Terdapat metode bedah minimal invasif untuk penyakit jantung

Waspada Gigi Berlubang Memicu Penyakit JantungIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Saat ini, kata Maulidya, terdapat bedah jantung minimal invasive, yakni teknik modern yang menggunakan insisi kecil untuk melakukan prosedur jantung dengan presisi lebih besar dan trauma yang lebih sedikit pada jaringan di sekitar area operasi. 

"Metode ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan dengan bedah jantung terbuka tradisional, termasuk waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko yang lebih rendah, bekas bedah yang lebih kecil, dan tinggal rumah sakit yang lebih singkat," jelasnya.

Di mana, prosedur ini juga hanya memerlukan waktu 3-5 jam termasuk pembiusan, sementara untuk bedah biasa memerlukan waktu 4-6 jam.

"Pascaoperasi pemulihan 6 minggu sampai 3 bulan, setelah pemulihan pasien bebas mau olahraga apa pun, yang penting gaya hidup harus tetap diatur agar tak kembali terulang," katanya.

3. Terdapat syarat untuk bisa menjalani bedah minimal invasif

Waspada Gigi Berlubang Memicu Penyakit JantungIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Siloam Hospitals Lippo Village telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan membentuk tim ahli bedah jantung dan profesional kesehatan yang terlatih untuk menjamin keberhasilan dan keamanan prosedur ini. Infrastruktur dan sumber daya rumah sakit dilengkapi untuk menangani hal-hal yang kompleks dalam bedah jantung minimal invasive, memberikan standar pelayanan terbaik bagi pasien.

"Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua pasien bisa menjalani prosedur ini, karena tetap harus melalui skrining dokter, agar prosedur ini bisa berhasil," tuturnya.

Salah satunya yakni prosedur ini tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami obesitas, seperti sampai 150 kilogram. Pasalnya, pada beberapa kasus bedah invasif ini memerlukan ruang yang cukup untuk melihat kondisi sekitar jantung hanya dari lubang kecil.

"Sehingga kalau tertutup lemak yang tebal, maka dokter akan kesulitan melihat kondisi jantung di dalam, sehingga lebih baik dilakukan bedah biasa, yang dadanya dibuka," katanya.

Selain itu, pasien yang memiliki dinding dada yang tak normal seperti cekung ke dalam juga tidak bisa menjalani prosedur ini. Lalu, jika terjadi sumbatan di pembuluh darah arteri ferifer, seperti ada penyakit penyerta diabetes, gula, pembuluh darahnya pengapuran juga tidak bisa.

"Karena memerlukan abses masuk ke pembuluh darah. Lalu yang pompa jantungnya jelek, di bawah 20 persen, karena bisa sewaktu-waktu henti jantung, tetap harus dibedah biasa, jelasnya.

Untuk itu, Maulidya mengimbau untuk selalu rutin mengecek kesehatan gigi ke dokter gigi agar infeksi pada gigi tidak menjalar ke jantung.

"Rutinlah membersihkan gigi, jangan takut ke dokter gigi, dan jangan anggap tak penting kesehatan gigi karena bisa berakibat fatal," pungkasnya.

Maya Aulia Aprilianti Photo Community Writer Maya Aulia Aprilianti

Let's still alive!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya