Cara Sederhana Mengetahui Oximeter Akurat atau Tidak, Jangan Tertipu!

Coba praktikkan ke oximeter yang kamu punya di rumah

Oksimeter, oximeter, atau pulse oximetry adalah salah satu alat kesehatan yang banyak dimiliki, khususnya pada masa pandemi COVID-19. Sebab, kadar oksigen yang rendah menandakan seseorang butuh intervensi medis. Bila tidak mengecek kadar oksigen secara rutin, dikhawatirkan terjadi happy hypoxia, yaitu kondisi di mana kadar oksigen menurun tetapi penderitanya terlihat normal dan sehat.

Sebagai informasi, oximeter berfungsi untuk mengukur persentase hemoglobin darah yang membawa oksigen. Tingkat oksigen atau saturasi (SpO2) dilihat dari seberapa banyak cahaya yang diserap saat melewati ujung jari, dilansir ISD Health Solutions.

Lantas, dengan begitu banyaknya jenama di pasaran, bagaimana cara kita tahu oximeter akurat atau tidak? Tenang, kamu bisa mencoba trik sederhana ini!

1. Coba tahan napas 3-5 detik

Cara Sederhana Mengetahui Oximeter Akurat atau Tidak, Jangan Tertipu!ilustrasi tahan napas (betterme.world)

Dokter Ilham Wahyudi Soamole, spesialis anestesiologi, membeberkan tip agar tidak salah pilih pulse oximeter, yaitu dengan menahan napas beberapa detik. Bagaimana caranya?

"Saat pulse oximeter ditempel ke jari, coba untuk menahan napas 3-5 detik, lalu lihat perubahan SpO2 dan pulse rate (PR) atau heart rate (HR). Bila SpO2 dan PR/HR turun, benar pulse oximeter berfungsi dengan baik," tuturnya.

Ia juga menjabarkan cara kerja pulse oximeter yang benar. Oksigen yang masuk ke paru-paru dibawa oleh sel darah (hemoglobin). Pulse oximeter mengukur berapa banyak hemoglobin dalam darah yang membawa oksigen.

Pulse oximeter menggunakan cahaya untuk mengukur saturasi oksigen, yang terdiri atas cahaya merah (red light) yang menyerap deoksihemoglobin (hemoglobin yang tidak berikatan dengan oksigen) dan cahaya inframerah yang menyerap oksihemoglobin (hemoglobin yang berikatan dengan oksigen). Terdapat pula detektor (photosensor atau photodiode) untuk menangkap cahaya.

"Secara sederhana, prinsip kerja pulse oximeter yaitu menghitung saturasi oksigen dengan membandingkan berapa banyak cahaya merah dan cahaya inframerah yang diserap oleh darah di pembuluh darah arteri. Lalu, diteruskan ke sensor, kemudian dibaca dan ditampilkan ke monitor," lanjutnya lagi.

Banyak faktor yang memengaruhi kualitas pembacaan, seperti posisi pulse oximeter tidak sejajar, jari yang diperiksa terhalang cahaya (misal, tertutup cat kuku atau kuteks), pasien banyak berkeringat atau tangan basah, pasien hipotermia, pasien gemuk, anemia, memiliki gangguan pembuluh darah (termasuk gangguan jantung dan paru), ruangan terlalu terang (karena cahaya lampu), hingga intervensi elektromagnetik.

Lebih lanjut, dr. Wahyudi memberikan tip lain, seperti memastikan LED pulse oximeter menyala, jari tidak ada pewarna atau cat kuku, jari tidak basah, memahami riwayat penyakit sendiri, posisi tangan tidak banyak bergerak, lihat pulse rate atau heart rate (nilai normal 60-100 BPM, bisa lebih rendah pada olahragawan), dan memantau SpO2 (nilai normal 95-100 persen, waspada bila di bawah itu).

2. Ikat seutas benang di pangkal jari telunjuk sedikit erat

Cara Sederhana Mengetahui Oximeter Akurat atau Tidak, Jangan Tertipu!ilustrasi mengikat jari dengan benang (foodprocessing.com.au)

Ada cara lain untuk mengetahui oximeter itu asli atau palsu. Dilansir DQ Channels, pertama-tama kita masukkan jari ke oximeter dan biarkan alat membaca hasilnya. Hapalkan angka yang keluar baik-baik, ya!

Percobaan kedua, memasukkan jari ke dalam, lalu ikat seutas benang di pangkal jari telunjuk sedikit erat. Normalnya, aliran darah ke jari akan melambat. Jika angka di oximeter berkurang (bila dibandingkan dengan percobaan pertama), maka oximeter itu asli. Jika tidak, kemungkinan alat itu palsu dan akurasinya diragukan.

3. Untuk memastikan kestabilan alat, percobaan harus dilakukan tiga kali

Cara Sederhana Mengetahui Oximeter Akurat atau Tidak, Jangan Tertipu!ilustrasi oximeter (freepik.com/user20248055)

Perlu diingat bahwa oximeter butuh waktu untuk menunjukkan hasil yang akurat dan stabil. Setidaknya kita perlu melakukan tiga kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang benar dan konsisten.

Prinsipnya kurang lebih sama seperti alat kesehatan lain, contohnya tensimeter atau alat pengukur tekanan darah yang dianjurkan diulang 2-3 kali. Selalu catat hasil pengukuran pertama, kedua, dan ketiga. Bila terdapat selisih antar pengukuran, hitunglah rata-rata nilai dari ketiga percobaan tersebut.

Nah, itulah beberapa cara sederhana untuk mengetahui tingkat akurasi oximeter. Semoga membantu dan jangan lupa praktikkan ke oximeter yang kamu punya di rumah, ya!

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak Membuat Oksigen Habis Lebih Cepat

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya