TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebudayaan Banten yang Masih Lestari, Yuk Jaga Bersama

Banten merupakan wilayah yang didiami masyarakat beragam

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Di tengah perkembangan zaman, sejumlah kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat di Banten masih lestari. Mulai dari pakaian hingga bahasa. 

Seperti kebanyakan wilayah di Tanah Air, wilayah Banten didiami masyarakat yang cukup beragam. Gak heran, percampuran dan saling pengaruh budaya satu dengan lainnya terjadi selama puluhan tahun. 

Nah, kamu yang tinggal di Banten, wajib tahu, budaya apa saja yang masih lestari di Banten hingga saat ini. Simak ulasan berikut, seperti disarikan dari berbagai sumber.

1. Bahasa daerah

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kebudayaan Banten yang pertama yaitu ada pada bahasa daerah yang digunakan. Penduduk asli yang hidup di daerah Banten menggunakan dialek khas yang menjadi turunan dari bahasa Sunda Kuno. 

Dialek tersebut dikelompokkan menjadi bahasa kasar yang ada di dalam Sunda Modern.  Hal ini juga terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari bahasa yang halus hingga tingkat yang lebih kasar. 

Selain itu, dialek Betawi dan bahasa Indonesia juga menjadi bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Banten. 

2. Pakaian adat

dindikbud.bantenprov.go.id

Jenis pakaian adat Banten yang digunakan oleh kaum pria, yakni berbentuk baju koko dengan desain leher yang tertutup. Untuk bagian bawahnya menggunakan celana panjang yang diikatkan dengan menggunakan kain batik. 

Sedangkan pakaian adat yang digunakan oleh kaum perempuan yakni dengan menggunakan baju adat kebaya serta dilengkapi dengan kain batik sebagai bawahannya. 

3. Tarian Daerah

(Instagram/sitiayusetianingsih)

Tarian daerah khas Provinsi Banten yaitu tari topeng. Tarian ini dilakukan oleh satu orang pria atau bahkan lebih. 

Jumlah dari pemain tarian ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Tarian ini mengisahkan tentang seseorang yang mempunyai rasa balas dendam dikarenakan kisah cintanya yang tertolak. 

4. Alat musik

ilustrasi bulan puasa (IDN Times/Mardya Shakti)

Terdapat beberapa alat musik yang menjadik khas Provinsi Banten, Diantaranya yaitu angklung buhun, panting bamboo dan rampak beduk. 

Berbagai jenis alat musik tersebut masih tetap dijaga dengan baik oleh masyarakat Banten. Bahkan alat musik tersebut juga sering dipentaskan di dalam seni-seni pertunjukan. 

5. Kebudayaan pencak silat

INASGOC/Melvinas Priananda

Kebudayaan Banten sangat khas dengan kesenian pencak silat. Kebudayaan ini merupakan bentuk kesenian beladiri yang berakar dari kebudayaan Suku Melayu, yang mayoritas mendiami wilayah Sumatra. 

Meski demikian, pencak silat menyebar ke sejumlah daerah, termasuk Banten. Di sini, pencak silat tetap lestari bahkan berkembang loh. Salah satu kebudayaan Banten lainnya yang terdapat unsur pencak silat adalah debus.  

Kebudayaan pencak silat telah dikenal sejak abad 15 masehi seiring dengan berdirinya kerajaan Islam yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. 

Baca Juga: 8 Hal Unik Tentang Golok Ciomas dari Serang

6. Senjata tradisional

Golok Ciomas (Tokopedia/fakasastore)

Senjata tradisional golok merupakan jenis pisau besar dan berat yang digunakan sebagai salah satu alat untuk berkebun. Selain itu, alat ini juga sekaligus menjadi salah satu senjata jamak yang mudah ditemui di daerah Asia Tenggara, Di samping itu, golok juga menjadi senjata tradisional yang berasal dari Provinsi Banten.

Salah satu senjata yang terkenal dari Banten adalah golok ciomas

Baca Juga: 9 Atraksi Kesenian Debus Banten yang Unik dan Bikin Deg-degan

Nah itulah berbagai kebudayaan Banten yang masih tetap terjaga dengan baik. Hal ini menjadi salah satu bentuk kecintaan masyarakat dalam menjaga segala peninggalan dari leluhur masyarakat Kabupaten Banten. 

Berita Terkini Lainnya