TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Jangan Menyepelekan Kekerasan Rumah Tangga, Efeknya Serius!

KDRT bisa mempengaruhi masa depan seseorang

ilustrasi seseorang melakukan KDRT (freepik.com/freepik)

Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT adalah isu serius yang bisa berdampak sangat dalam pada korban. Baik secara fisik, emosional, maupun psikologis. Sayangnya, masih banyak yang meremehkan dampak dari kekerasan ini, baik dengan alasan ketidaktahuan atau karena budaya yang menormalkan kekerasan dalam rumah tangga.

Padahal, KDRT adalah pelanggaran hak asasi manusia yang harus segera dihentikan. Berikut enam alasan kenapa kekerasan rumah tangga gak bisa kamu anggap remeh. Simak!

1. Dampak fisik yang serius dan berkelanjutan

Disadari atau enggak, kekerasan rumah tangga akan meninggalkan bekas fisik yang nyata pada korban, mulai dari luka ringan hingga cedera serius. Pukulan, tendangan, atau bentuk kekerasan lainnya bisa menyebabkan cedera yang perlu perawatan medis jangka panjang, bahkan mungkin meninggalkan cacat permanen. Dalam kasus yang parah, KDRT bahkan bisa berujung pada kematian.

Parahnya lagi, efek dari kekerasan fisik ini gak selalu langsung terlihat. Ada banyak kasus dimana korban mengalami luka dalam yang gak segera disadari, seperti trauma kepala atau pendarahan di bagian dalam.

Ini bisa membahayakan jiwa jika gak segera ditangani. Itulah kenapa, kekerasan fisik dalam rumah tangga harus segera dihentikan dan ditangani secara serius, karena gak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan ini.

2. Efek psikologis yang sangat dalam

Ingat, kekerasan rumah tangga bukan hanya soal fisik, tapi juga psikologis. Korban pasti akan menderita secara mental dan emosional, bahkan setelah kekerasan fisik tersebut gak lagi dia alami. Rasa takut, cemas, dan trauma bisa membekas dalam diri korban, sehingga menyebabkan gangguan psikologis yang gak main-main dan perlu penanganan serius.

Salah satu dampak psikologis yang umum terjadi adalah post-traumatic stress disorder (PTSD), dimana korban terus-menerus dihantui oleh kejadian kekerasan yang dialami. Dia mungkin mengalami mimpi buruk, terbayang-bayang oleh masa lalu, dan mengalami kecemasan berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Tampak Sepele, 5 Hal Ini Bisa Bikin Anak Jadi Narsistik

3. Dampak terhadap anak-anak

Kekerasan rumah tangga gak hanya mempengaruhi korban saja tapi juga anak-anak yang ada di keluarga tersebut. Anak-anak yang menyaksikan atau mengalami KDRT pasti akan menghadapi konsekuensi serius yang bisa mempengaruhi perkembangannya.

Anak-anak yang tumbuh di keluarga yang penuh kekerasan cenderung mengalami trauma yang mendalam. Dia bahkan mungkin menunjukkan perilaku agresif, kesulitan belajar, masalah tidur, hingga gangguan kecemasan.

Oleh karena itu, kita perlu menyadari bahwa dampak KDRT gak hanya dirasakan korban, tapi juga mempengaruhi anak-anak yang gak bersalah. Maka melindungi mereka dari lingkungan yang penuh kekerasan adalah tanggung jawab kamu semua.

4. Menurunnya kualitas hidup korban

Enggak hanya itu, kekerasan rumah tangga bisa secara drastis menurunkan kualitas hidup korban. Ketakutan dan ancaman yang terus-menerus akan bikin korban sulit menjalani kehidupan yang normal dan bahagia. Dia mungkin merasa jauh dari teman dan keluarga, kehilangan pekerjaan, atau bahkan terpaksa meninggalkan rumah untuk melarikan diri dari kekerasan.

Korban KDRT sering mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa enggak berdaya untuk mengubah situasinya. Enggak mampu melarikan diri dari lingkungan yang penuh kekerasan bisa bikin dia merasa putus asa. Selain itu, stigma sosial dan rasa malu karena menjadi korban KDRT juga bisa bikin dia enggan mencari bantuan, yang justru semakin memperburuk situasi.

5. Menciptakan lingkungan yang enggak sehat dan berbahaya

Jika ditelusuri lebih jauh lagi, kekerasan rumah tangga menciptakan lingkungan yang enggak sehat dan berbahaya, enggak hanya bagi korban tapi juga bagi seluruh anggota keluarga. Bayangkan, saat kekerasan terjadi di rumah, tempat yang seharusnya jadi tempat perlindungan dan kenyamanan pun berubah jadi tempat yang menakutkan.

Lingkungan yang penuh dengan kekerasan bisa mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga, merusak komunikasi, dan menciptakan suasana yang penuh ketegangan. Hilangnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik karena ketakutan atau intimidasi, akhirnya bikin masalah dalam keluarga semakin sulit diatasi. Akibatnya, rumah tangga jadi tempat yang enggak kondusif.

Verified Writer

Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, IG: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya