Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada Anak

Anak baik berasal dari didikan yang baik!

Setiap momen yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah kesempatan bagi orangtua untuk menyisipkan pelajaran penting pada anak-anaknya. Kesempatan itu tentu saja baru bisa diambil dan digunakan jika orangtua memerhatikan setiap kejadian yang dialami anaknya, dan kemudian memberikan perlakuan dan bimbingan yang baik dengan cara yang baik pula.

Potensi-potensi kebaikan pasti dimiliki setiap anak. Sayangnya, tak sedikit orangtua yang gagal memberikan teladan yang benar sehingga potensi-potensi tersebut juga gagal berkembang. 5 hal berikut adalah contoh bagaimana sikap yang salah dari orangtua bisa membunuh karakter baik pada seorang anak, namun masih sering dilakukan orangtua. Yuk disimak!

1. Menolak pemberiannya

Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada AnakPixabay/cherylholt

Seorang anak kecil yang memberikan kepunyaannya pada orang lain menunjukkan bahwa sudah ada bibit ketulusan dalam hatinya. Namun sayang, bibit tersebut sering dimatikan oleh orangtua atau orang-orang terdekatnya sendiri. Karena tak jarang orang dewasa dengan tega menolak pemberian dari seorang anak kecil.

Kamu bisa memerhatikan perubahan raut wajah seorang anak yang pemberiannya kamu tolak. Ia yang awalnya berlari riang menghampirimu untuk memberikan padamu apa yang ia pegang, akan langsung berubah sedih saat kamu menolaknya. Sebaiknya jangan menolak langsung pemberian seorang anak. Apakah ia memberimu sisa roti, buah kesukaannya atau mainan kumal yang baru ia pungut di tepi jalan.

Jika anakmu menyodorkan kepadamu sepotong makanan yang tidak kamu suka atau sudah tidak layak lagi untuk dimakan karena kotor, sebaiknya kamu terima saja dulu sambil mengucapkan terima kasih dengan tulus. Kamu bisa membuangnya kemudian setelah ia pergi. Begitu juga ketika ia memberikan sesuatu yang ia anggap sebagai mainan, berikanlah apresiasi pada pemberiannya meski kamu merasa mainan itu tidak penting.

Menerima pemberian seorang anak kecil berarti memberi ia kesempatan merasa berguna untuk orang lain di sekitarnya. Sedangkan menolaknya berarti kamu gagal mengajarkan kepada seorang anak tentang arti pentingnya saling berbagi.

2. Mengacuhkan ceritanya

Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada AnakPixabay/Bessi

Gawai memang selalu lebih menarik dibanding dengan cerita seorang anak kecil. Tapi sudah seharusnya orangtua paham bahwa jauh lebih penting mendengarkan cerita sang anak dari pada sibuk dengan telepon genggam. Begitu juga dengan kesibukan-kesibukan lain yang kerap dijadikan alasan bagi orangtua bahwa mereka tidak punya banyak waktu untuk menyimak cerita anaknya.

Dengan bercerita, seorang anak kecil sedang mempelajari banyak hal; mengekspresikan dirinya, mengasah ingatannya dan meningkatkan kemampuan verbalnya. Jika kamu mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian, kamu sedang mengajarkan karakter baik yang lainnya, yaitu tentang pentingnya menjadi seorang pendengar.

Saat seorang anak sedang bercerita, sebaiknya pegang telapak tangannya, tatap matanya dan sesekali usap rambutnya dengan lembut. Sering mendapatkan perlakuan seperti itu akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi dengan emosional yang baik.

3. Memberikan pembelaan yang membabi buta

Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada AnakPixabay/1494202
dm-player

Anak-anak terkadang juga memiliki konflik dengan teman-temannya. Konflik yang awalnya diakibatkan oleh hal-hal remeh tak jarang menjadi pertengkaran. Karena masih memiiliki ego yang sama-sama tinggi dan masih belum bisa menyelesaikan masalah, seringkali konflik tersebut berujung perkelahian fisik.

Karena terdorong oleh naluri sebagai orangtua yang selalu ingin melindungi anaknya, seringkali orangtua memberikan pembelaan yang membabi buta sehingga lupa bersikap bijaksana. Tindakan yang seperti itu justeru buruk dampaknya pada mentalitas anak.

Saat anak sedang bertengkar dengan temannya, selaku orangtua kamu boleh saja mendengarkan penuturannya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tunjukkan padanya kalau kamu bersimpati pada masalahnya, tapi setelah itu jangan lupa untuk mengajarkan tentang arti persahabatan dan sifat saling memaafkan sesama teman.

Alih-alih memberikan pembelaan yang membabi buta, orangtua sebaiknya menawarkan diri sebagai juru damai antara sang anak dengan temannya.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak untuk Pelan-pelan Belajar Bersikap Dewasa

4. Memarahi saat ia melakukan kesalahan

Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada AnakPixabay/esudroff

Kemarahan, apalagi disertai dengan bentakan, hanya akan merugikan orangtua dan anak. Suasana hati orangtua akan semakin memburuk dan mental anak juga akan rusak. Satu bentakan dari orangtua bisa mematikan jutaan sel saraf pada otak anak. Sementara itu, sel otak yang lainnya akan merekam kemarahan itu, membawanya dalam ingatan hingga ia dewasa nanti.

Kesalahan atau kenakalan-kenakalan yang diperbuat oleh anak dapat diubah oleh orangtua menjadi kesempatan untuk mengajarkan banyak hal. Ajarkan anak bagaimana bersikap yang baik dan bertutur yang baik. Tidak memarahinya saat anak melakukan kesalahan, tanpa sadar, orangtua sedang mengajarkan karakter baik lainnya, yaitu soal memaafkan.

5. Menghilangkan kata 'minta tolong' dan 'terimakasih'

Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Bisa Membunuh Karakter Baik pada AnakPixabay/Victoria_Borodinora

Seringkali karena terdorong oleh perasaan superior di atas rumah, orangtua lupa menyertakan kata ‘tolong’ saat memberikan perintah pada anaknya. Dan juga sering luput mengucapkan ‘terimakasih’ setelah ditolong oleh anaknya.

Tidak salah jika orangtua menyuruh anaknya melakukan suatu pekerjaan, tapi momen itu  seyogyanya bisa dimanfaatkan oleh orangtua untuk menumbuhkan rasa saling menghargai pada sang anak. Hargai sekecil apapun jerih payahnya dalam membantu pekerjaanmu agar kelak ia juga tumbuh sebagai manusia yang menghargai manusia lainnya. Dan berikan apresiasi pada nya dengan ucapan terimakasih, maka nanti ia pun akan terbiasa mengucapkan terimakasih.

Itulah 5 sikap yang sebaiknya selalu menjadi kesadaran bagi orangtua. Hindari melakukannya sebab bisa menjadi ‘pembunuh’ karakter baik pada mentalitas anak.

Baca Juga: 5 Prinsip dalam Mendidik Anak Agar Kamu Tetap Waras

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya