[UPDATE] Naik 1.113, Kasus Positif COVID-19 Tembus 49.009 Hari ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus positif virus corona atau COVID-19 di Indonesia hari ini bertambah 1.113 kasus baru. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 49.009 kasus.
Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini yaitu, 183 kasus baru.
"Harus kita pahami kembali, proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan masih ada sumber penularan di tengah masyarakat," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di saluran YouTube BNPB Indonesia, Rabu (24/6).
1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi
Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 157 kasus baru positif COVID-19.
Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 443 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:
- Aceh 53 kasus
- Bali 1.158 kasus
- Banten 1.390 kasus
- Bangka Belitung 148 kasus
- Bengkulu 118 kasus
- Yogyakarta 292 kasus
- DKI Jakarta 10.404 kasus
- Jambi 114 kasus
- Jawa Barat 2.945 kasus
- Jawa Tengah 2.842 kasus
- Jawa Timur 10.298 kasus
- Kalimantan Barat 313 kasus
- Kalimantan Timur 456 kasus
- Kalimantan Tengah 800 kasus
- Kalimantan Selatan 2.775 kasus
- Kalimantan Utara 179 kasus
- Kepulauan Riau 284 kasus
- Nusa Tenggara Barat 1.102 kasus
- Sumatera Selatan 1.869 kasus
- Sumatera Barat 715 kasus
- Sulawesi Utara 892 kasus
- Sumatera Utara 1.287 kasus
- Sulawesi Tenggara 337 kasus
- Sulawesi Selatan 4.194 kasus
- Sulawesi Tengah 180 kasus
- Lampung 183 kasus
- Riau 217 kasus
- Maluku Utara 560 kasus
- Maluku 671 kasus
- Papua Barat 225 kasus
- Papua 1.554 kasus
- Sulawesi Barat 105 kasus
- Nusa Tenggara Timur 111 kasus
- Gorontalo 238 kasus.
Baca Juga: Satu Keluarga Tertular Virus Corona dari Ibu yang Sudah Meninggal
2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat
Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di tanah air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengintruksikan penjagaan secara ketat, pada klaster-klaster yang ada di Indonesia. Sebab, dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.
"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi saat konferensi pers secara daring, Senin (4/5).
3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 9,3 juta orang
Editor’s picks
Mengutip situs worldometers.info, hingga 23 Juni 2020 pukul 15.04 WIB, secara global terdapat 9.369.227 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.424.492 kasus.
Dari 9,2 juta kasus virus corona itu, sebanyak 480.095 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 5.060.547 orang.
4. Pencegahan dan gejala virus corona
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.
Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.
Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.
Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.
Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.
Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.
Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.
Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia