TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polri: Udara di Sekitar PT Chandra Asri Aman

Warga sekitar pabrik sempat sakit setelah ada bau menyengat

Pabrik PT Chandra Asri (https://www.chandra-asri.com)

Kota Cilegon, IDN Times - Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri merilis hasil uji sampel di sekitar pabrik PT Chandra Asri usai adanya indikasi bau menyengat di akhir pekan lalu. Hasilnya, Polri menilai, udara di sekitar kawasan pabrik aman dan tidak membahayakan. 

Hal tersebut disampaikan Kasubdit Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri, AKBP Faizal Rachmad pada Senin (22/1/2024). 

"Harap digarisbawahi teman-teman sekalian, bahwa kondisi di TKP sudah aman dan jauh dari batas baku mutu udara ambien yang ditetapkan pemerintah," kata dia, seperti dikutip dari situs Antara.

Baca Juga: Ratusan Warga Cilegon Terpapar Gas PT Chandra Asri Pacific

1. Polri dan tim terkait memeriksa sampel dari lokasi pembakaran cerobong

Sebelumnya, warga sekitar pabrik mengeluhkan bau menyengat pada Sabtu, 20 Januari lalu. Sebagian warga bahkan sampai sakit dan mual. 

Faizal menerangkan bahwa pihaknya bersama penyidik Tipiter Polda Banten, Polres Cilegon dan Direktur Pam Obvit Polda Banten, saat pengambilan sampel menemukan ada gas sisa-sisa di lokasi pembakaran cerobong, yakni senyawa hidrokarbon.

Dia menekankan, gas sudah dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, baik di sekitar pabrik maupun Kota Cilegon secara umum. "Jadi masyarakat silakan beraktivitas kembali seperti semula dan tidak perlu khawatir. Kami tegaskan sekali lagi dari Puslabfor gas hidrokarbon jauh di bawah baku mutu," kata dia. 

Baca Juga: Ada Bau Menyengat, PT Chandra Asri Minta Maaf 

2. Chandra Asri menanggung biaya pengobatan warga di sekitar pabrik

Dok. Istimewa/Engkos

Sementara itu, dijelaskan Direktur External Affairs Chandra Asri Pacific, Edi Rivai mengatakan pihaknya yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan karyawan juga telah menghentikan operasi pada unit tersebut. Dan menunggu hasil pemeriksaan gabungan dari KLHK, Puslabfor dan pihak internal. Pengoperasian baru akan dilakukan jika seluruhnya sudah benar-benar aman. 

Sementara untuk para korban terdampak, pihaknya memastikan akan bertanggung jawab. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan pak Wali dan Dinas Kesehatan. Warga yang terdampak kejadian ini agar memeriksakan kesehatannya. Biayanya akan kami tanggung. Alhamdulillah dari yang kami kunjungi sudah kembali pulang dan dalam kondisi baik," katanya.

Berita Terkini Lainnya