Mengenal Menjejak Lebak, Cerita Sejarah Rangkasbitung Lewat City Tour
Ikutan city tour dengan biaya seikhlasnya, tertarik?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Bagi anak muda, penting untuk ingat sejarah agar dapat memahami akar nilai-nilai, belajar dari pengalaman masa lalu, dan merawat warisan budaya untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Menjejak Lebak berupaya mengenalkan sejarah melalui wisata tur kota di Rangkasbitung, Lebak.
"Bagi kami, di setiap sudut di Kabupaten Lebak, tersimpan cerita yang bisa diulas dan kami tidak ingin cerita-cerita itu berhenti di kami. Lewat Menjejak Lebak kami ingin turut berperan membagikan kisah, cerita, atau sejarah yang ada di Kabupaten Lebak," kata pendiri Menjejak Lebak, Fathul Rizkoh, Rabu (27/12/2023).
1. Tur sejarah dengan tarif seikhlasnya
Rizkoh menerangkan, melalui gerakan wisata kota berjalan kaki atau walking city tour di Rangkasbitung, komunitasnya berupaya mengulas sejarah dan menerangkannya kepada masyarakat yang menjadi peserta.
Dari catatan pihaknya, ada 20 tempat bersejarah baik yang sudah ditetapkan jadi cagar budaya maupun yang belum yang bisa diulas kepada wisatawan. Tempat itu, mulai dari Stasiun Rangkasbitung, eks Pabrik Mexolie, Water Toren, Bungker, Museum Multatuli, eks Kantor Administrasi Perusahaan Perkebunan Karet, Rumah Dinas Pegawai KAI, Jembatan Dua, Jalan Multatuli, dan sebagainya.
"Kami memiliki paket wisata berbayar yang terjangkau, yaitu kurang dari Rp150 ribu dan pay as you wish atau bayar seikhlasnya," kata dia.