TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Cagub Banten Airin Rahmi Diany

Namanya pernah terseret kasus korupsi suaminya, Wawan

IDN Times/Muhamad Iqbal

Intinya Sih...

  • Airin Rachmi Diany maju di Pemilihan Gubernur Banten 2024 bersama Ade Sumardi dan didukung oleh beberapa partai.
  • Profil singkat Airin mencakup pendidikan, pengalaman organisasi, karier politik, dan kasus korupsi suaminya.
  • Airin pernah menjabat sebagai Wali Kota Tangsel selama dua periode dan terlibat dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan.

Tangerang, IDN Times - Nama Airin Rachmi Diany kini kembali menjadi perhatian publik. Nama mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024. 

Dia berpasangan dengan Ade Sumardi dan pasangan calon (paslon) ini didukung oleh Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Golkar, Partai Berkarya, Partai Masyumi, dan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). 

Airin lahir di Kota Banjar pada 28 Agustus 1976. Suaminya adalah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. 

Airin menjabat sebagai Wali Kota Tangsel sejak 2011-2016 dan kembali terpilih untuk 2016-2021. Dia juga masih menjabat sebagai ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2016-2020.

Nih simak profil singkatnya mantan pemenang Mojang Jawa Barat itu.

Baca Juga: Nama-nama Dinasti Ratu Atut di Banten

Baca Juga: Ini Visi Misi Airin-Ade dan Andra-Dimyati di Pilgub Banten

1. Pendidikan Airin dihabiskan di Bandung, dia pernah jadi puteri kecantikan

Airin kecil mengenyam pendidikan sekolah di SDN Cibodas, Banjar, Jawa Barat. Ia melanjutkan ke SMP Negeri 5 Bandung. Setelah tamat SMP pada 1991, mantan pemenang Mojang Periangan ini melanjutkan sekolah di SMA Negeri 20 Bandung.

Airin kemudian melanjutkan bangku kuliah di Universitas Parahyangan dan Universitas Padjadjaran. Dia berhasil mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Universitas Parahyangan. Studinya di Universitas Padjadjaran berbuah dua gelar, yaitu Spesialis Satu (SP-1) Program Studi Notariat pada 2002 dan Magister Hukum (MH), Program Studi Ilmu Hukum Bisnis pada 2005.

Dalam website pribadinya airinrachmidiany.com, Airin tercatat pernah menjadi Puteri Indonesia dan Mojang Priangan. Ia dinobatkan sebagai Puteri Pariwisata dan Puteri Favorit dalam ajang Puteri Indonesia pada 1996. Sebelumnya, ia juga pernah terpilih sebagai Mojang Provinsi Jawa Barat 1995 dan Mojang Parahyangan Kodya Bandung 1995.

Airin juga pernah tercatat sebagai penanggung jawab Relawan Banten Bersatu (RBB) untuk Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel.

Tak hanya itu, Airin juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Kaukus Perempuan Peduli Kesehatan Kota Tangsel. Bahkan, tercatat sebagai mantan Pembina Forum Masyarakat Peduli Pendidikan dan kesehatan Provinsi Banten.

2. Sebelum terjun ke politik, Airin sempat jadi notaris

Pidato Airin Rachmi Diany (instagram.com/airinrachmidiany)

Sebelum terjun ke dunia politik dan terpilih dua kali sebagai Wali Kota Tangsel, Airin pernah berprofesi sebagai notaris dan pejabat pembuat akta tanah di Kabupaten Tangerang sejak 2004 hingga 2009.

Bahkan, semasa menjalani pendidikan SP-1 Notariat, Airin juga sempat menjadi asisten notaris di kantor Imas Tarwiyah, SH, MH pada 1999.

3. Ini jejak karier politik Airin

Karier politik Airin bermula dari keikutsertannya dalam kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang pada 2008, yang dimenangkan Ismet Iskandar-Rano Karno. Ismet adalah ayah dari Bupati Tangerang saat ini, Ahmad Zaki Iskandar.

Airin ikut dalam kontestasi Pilbup Tangerang sebagai calon wakil bupati, mendampingi calon bupati Jazuli Juwaini yang merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI.

Saat itu, pasangan Jazuli-Airin didukung penuh oleh kekuatan dinasti Ratu Atut Chosiyah, yang merupakan politikus Partai Golkar.

Kekalahannya di Kabupaten Tangerang jadi pelajaran berharga untuk Airin, hingga pada 2009 Tangsel resmi jadi kota pemekaran dari induknya Kabupaten Tangerang.

Satu tahun kemudian kota tersebut mencari pemimpin pertamanya. Digelarlah pemilihan wali kota pertama pada 2010. Kesempatan ini menjadi peluang Airin untuk mencalonkan dari sebagai wali kota.

Airin akhirnya berhasil menduduki jabatan sebagai wali kota setelah ia dan pasangannya, Benyamin Davnie, berhasil memperoleh suara terbanyak yang mencapai 188.893 suara.

Pasangan Airin-Ben mengalahkan pasangan lainnya, yakni Yayat Sudrajat-Sukarno dengan 22.640 suara, dan Sulaeman Rodhiyah-Najibah Yasin 183.778 suara, dan Andre Taulany-Arsid 187.778 suara. Pada pilwalkot selanjutnya pasangan Airin-Ben berhasil menang lagi. Keduanya jadi Wali Kota dan Wakil Wali kota Tangsel pada 2016.

Selain menjabat wali kota, Airin juga hingga saat ini tercatat sebagai ketua DPD Partai Golkar Tangsel.

4. Namanya pernah disebut KPK terima duit korupsi alat kesehatan untuk pilkada

Nama Airin tercantum dalam surat dakwaan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) di Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang merupakan suaminya.

Surat dakwaan jaksa KPK itu bernomor: 97/TUT.01.04/24/10/2019 atas nama terdakwa Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang beralamat tinggal di Jalan Sutera Narada V No.16 RT 003/006, Pakulonan, Serpong Utara, Tangsel.

Pada halaman 196 dan 200 surat dakwaan tersebut, dijelaskan bahwa Airin menerima uang miliaran rupiah untuk biaya pemilihan Wali Kota Tangsel.

"Pada bulan November 2010 membiayai untuk keperluan pemilukada Tangerang Selatan (AIRIN RACHMI DIANY) Tahun 2010-2011 di antaranya sejumlah Rp2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta rupiah)," tulis surat dakwaan pada halaman 196 poin D bagian satu.

Baca Juga: Airin-Ade Jamin Layanan Kesehatan Gratis Jika Menang Pilgub Banten

Berita Terkini Lainnya