Banjir Landa Tangerang, 10 Ribu KK Terpaksa Mengungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Banjir yang melanda Kabupaten Tangerang, Banten membuat sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) mengungsi pada Sabtu (1/2). Banjir menggenangi pemukiman di sejumlah kecamatan setelah hujan lebat mengguyur sejak Jumat (31/1) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebut, saat ini ribuan korban banjir sudah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara.
Baca Juga: Belasan Tahun Tidak Banjir, Cipadu Direndam Banjir 70 Cm Pagi ini
1. Gedung Puskesmas Kecamatan Sepatan Timur juga ikut terendam
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, air kembali menggenang di beberapa titik dan tersebar di Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Sepatan Timur, Sepatan, Pasar Kemis, dan Sukamulya.
"Masing-masing kecamatan korban banjir hampir dua ribuan KK, dan di Kecamatan Sepatan Timur itu ada Puskesmas yang terendam juga tetapi saat ini sudah surut dan sudah di pompa," jelasnya kepada IDN Times.
2. Desa Gelam Jaya jadi wilayah terparah
Kosrudin menjelaskan, di Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasar Kemis, ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga dada orang dewasa. Sementara ketinggian air di titik lainnya berkisar antara 20-40 centimeter (cm).
"Mereka yang kena banjir ini mayoritas sudah terbiasa terkena banjir, sehingga tempat di mana mereka mengungsi sudah hafal. Mereka rata-rata mengungsi di masjid, gedung sekolah dan balai desa dan sebagainya," ujarnya.
3. Korban banjir sangat membutuhkan air bersih
Menurut Kosrudin, BPBD sudah melakukan survei kebutuhan para korban, seperti air bersih dan makanan yang saat ini paling dibutuhkan. Selain itu, BPBD tidak mendirikan tenda tenda darurat dikarenakan tidak pernah terpakai oleh para korban banjir.
"Ya itu tadi mereka sudah terbiasa di masjid, gedung sekolah, dan balai desa. Mereka sudah terbiasa dengan itu, tetapi kita dan Dinas Sosial (Dinsos) akan mendirikan dapur umum, kita juga sudah berkoordinasi," katanya.
4. Masyarakat diminta waspada banjir hingga akhir Februari nanti
Kosrudin menambahkan, sampai saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui informasi cuaca selama beberapa hari ke depan. Dengan koordinasi ini, pihaknya diharapkan bisa mengantisipasi potensi-potensi banjir di kecamatan lainnya.
"Kita meminta masyarakat untuk lebih waspada sampai Februari, dan kami sudah menyiagakan petugas untuk membantu evakuasi korban banjir," ucap Kosrudin.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Tak Bisa Hidup di Indonesia?