16 rumah di Lebak Rusak, Dampak Pergerakan Tanah

Warga dimintai waspadai cuaca ekstrem

Lebak, IDN Times - Sebanyak 16 rumah di Lebak rusak, dampak dari pergerakan tanah usai dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa dan luka. 

Masyarakat yang terdampak pergerakan tanah menimpa di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Warga Lebak Diminta Waspada Cuaca Buruk Hingga 15 Januari

1. Sebanyak 16 rumah itu masuk kategori rusak berat

16 rumah di Lebak Rusak, Dampak Pergerakan TanahANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

 Berdasarkan data di lapangan tercatat, 16 rumah rusak dengan kategori rusak berat dan sedang 18 rumah terdampak pergerakan tanah.

"Semua warga korban pergerakan tanah itu warga Desa Cigoong Utara," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agustus Riza Faizal, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/1/2023). 

BPBD Lebak masih terus mendata warga yang terdampak pergerakan tanah ini karena pergerakan tanah juga terjadi di sejumlah kecamatan.

2. Pemda akan membantu warga yang terdampak pergerakan tanah

16 rumah di Lebak Rusak, Dampak Pergerakan TanahANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/

Pemerintah daerah, kata dia, akan membantu masyarakat yang terdampak pergerakan tanah untuk meringankan beban ekonomi mereka.  "Kami tahun lalu warga terdampak pergerakan tanah dapat bantuan pembangunan hunian tetap," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Desa Cigoong Utara Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Habibi mengatakan, warga korban pergerakan tanah di wilayahnya kini sudah ditinjau oleh beberapa instansi terkait untuk memberikan bantuan bahan pokok.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu warga korban pergerakan tanah, terutama pembangunan hunian tetap," katanya.

3. Warga di Lebak diminta tingkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem hingga 15 Januari mendatang

16 rumah di Lebak Rusak, Dampak Pergerakan TanahDok. BPBD Lebak

Sebelumnya, BPBD Lebak juga mengimbau warga di sana untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut, cuaca esktrem melanda hingga 15 Januari mendatang. 

"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Agustus Riza Faizal, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/1/2023). 

Cuaca ekstrem itu ditandai curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama 9-15 Januari 2023.

Di Kabupaten Lebak, cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung. Hal itu terkait topografi Lebak yang perbukitan.

Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya