Ini Tiga Remaja Suku Baduy Muslim yang Kibarkan Merah Putih

Upacara HUT RI pertama di pemukiman Baduy Muslim

Lebak, IDN Times - Upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI dilaksanakan di seluruh pelosok Tanah Air pada Senin (17/8/2020). Salah satunya di Kaki Gunung Kendeng, Lebak. 

Diberitakan sebelumnya, Di kaki gunung ini, sekitar 80 warga Baduy Muslim melaksanakan upacara bendera dalam rangka HUT ke-75 RI. Uniknya, petugas pengibar bendera di sini adalah tiga remaja. Ini merupakan upacara pengibaran bendera merah putih pertama untuk memperingati HUT RI di pemukiman Baduy Muslim. 

Para remaja yang menjadi petugas pengibar bendera itu adalah Lala (10),  Firda (11), dan Wati (11).

Baca Juga: [FOTO] Khidmat Hingga Seru, Suasana 17 Agustusan di Banten

1. Firda dan Lala mengaku senang ditunjuk sebagai pengibar bendera di HUT ke-75 RI

Ini Tiga Remaja Suku Baduy Muslim yang Kibarkan Merah PutihFirda dan Lala (ANTARA)

Firda dan Lala adalah kakak adik. Mereka  sukses mengibarkan bendera Merah Putih saat pertama kali digelar pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-75 yang dilaksanakan di Kaki Gunung Kendeng tanpa kesalahan.

"Kami merasa senang mengibarkan bendera Merah Putih dengan sempurna," kata Lala dan Firda di Kampung Lembah Barokah Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, seperti dikutip dari ANTARA (17/8/2020).

Pengibaran bendera Merah Putih itu dilakukan tanpa kaku dan grogi di hadapan puluhan masyarakat Baduy Muslim.

2. Sebelum menunaikan tugas sebagai pengibar bendera, ketiga remaja ini "digembleng" selama dua hari

Ini Tiga Remaja Suku Baduy Muslim yang Kibarkan Merah PutihANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Firda, Lala, dan seorang kawan mereka, Wati (11), digembleng selama dua hari oleh ustaz Ahmad dan anggota Babinsa TNI setempat setelah ditunjuk sebagai pengibar bendera Merah Putih pada HUT Kemerdekaan RI tahun 2020 ini.

Firda dan Lala mengaku kerja keras berlatih bersama Wati karena mendapat tugas pada pengibaran bendera Merah Putih itu.

Kedunya merasa senang dan bahagia karena pengibaran bendera Merah Putih berjalan sukses dan menjadikan kebanggaan sebagai putra Baduy Muslim. "Kami cukup bahagia setelah Merah Putih berkibar di atas tiang bendera itu," kata siswa kelas VI SD itu.

3. Ustaz ini mengapresiasi masyarakat Baduy

Ini Tiga Remaja Suku Baduy Muslim yang Kibarkan Merah PutihANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/wsj.

Di tempat terpisah, Ahmad, seorang ustaz pembina HUT Kemerdekaan mengatakan pihaknya mengapresiasi masyarakat Baduy Muslim yang menggelar upacara HUT Kemerdekaan, yang  berjalan dengan baik, mulai pengibaran bendera Merah Putih, membaca teks proklamasi, UUD 45 dan Pancasila.

Bahkan, kata dia, Lala dan Firda itu termasuk anak yang cerdas sehingga tidak kesulitan saat melatih dan membina untuk pengibaran Merah Putih. Dia sempat khawatir pengibaran bendera Merah Putih itu terjadi kesalahan, sejak mulai dari baris membaris hingga mengingkat tali.

Karena itu, dia merasa bangga masyarakat Baduy Muslim yang kini tinggal di Kampung Lembah Barokah Ciboleger yang tersebar di Klaster Arrojak, Klaster Arrohman, Klaster Arrohim dan Klaster Assalam yang dibangun Yayasan Spririt Membangun Ukhuwah Islamiyah sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami ke depan tentu mengagendakan upacara HUT Kemerdekaan RI itu," kata Ahmad sebagai pembina keagamaan.

 

4. Upacara dihadiri 80 warga Suku Baduy Muslim

Ini Tiga Remaja Suku Baduy Muslim yang Kibarkan Merah PutihANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sementara itu, Ketua Yayasan Spirit Membangun Ukhuwah Islamiyah H Ashari mengatakan, kegiatan pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan itu dihadiri sekitar 80 orang terdiri atas orang tua, remaja, anak-anak dan ibu rumah tangga.

Menurutnya, warga Baduy Muslim tampak antusias mengikuti upacara sejak pukul 09.00 WIB. Kebanyakan warga mengenakan sandal jepit, namun hal itu tidak mengurangi kekhidmatan peringatan Hari Kemerdekaan RI. 

"Kami berharap HUT Kemerdekaan ini dapat membangun rasa cinta terhadap NKRI dan juga membangun kebersamaan antarwarga dengan semangat memiliki rasa kesadaran kolektif dan menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara terkuat di dunia," kata H Ashari.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya