Pelaku Penembakan Jayanti Diduga Pakai Peluru Gotri

Korban yang mencoba mempertahankan sepeda motor

Tangerang, IDN Times - Penembakan dan percobaan pencurian kendaraan bermotor di depan salah satu swalayan pada 5 September lalu berujung maut, setelah korban FS (27) meninggal dunia. Polisi menduga, pelaku menggunakan senjata api rakitan. 

"Kalau dilihat dari proyektil ini masuknya jenis gotri," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (11/9/2024). 

Baca Juga: Pria Ditembak Curanmor di Jayanti Tangerang Meninggal Dunia

1. Polisi uji balistik hingga periksa CCTV

Pelaku Penembakan Jayanti Diduga Pakai Peluru Gotriilustrasi kamera pengawas atau CCTV pada setiap ruang ujian (freepik.com/rawpixel.com)

Penyidik juga menguji balistik terhadap barang bukti proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian dan tubuh korban yang tertembak. Penyidik belum dapat memastikan kepastiannya terkait jenis senjata api yang digunakan para pelaku. Namun hasil uji balistik yang dilakukanya akan mengungkap jenis senjata api tersebut.

Baktiar mengungkapkan, penyidik sudah mengidentifikasi dua terduga pelaku penembakan tersebut. "Identitas pelaku sudah diketahui setelah petugas memeriksa rekaman CCTV," kata dia. 

2. Kasus curanmor dengan kekerasan yang menewaskan korbannya itu menjadi fokus pengusutan polisi

Pelaku Penembakan Jayanti Diduga Pakai Peluru Gotrifoto hanya ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Baktiar menyebut, pencurian kendaraan bermotor dengan disertai kekerasan ini menjadi perhatian khusus.  "Kami dari kepolisian upaya preventif sudah, seperti patroli, seperti sudah dari lama. Kami sekarang sedang cari pelaku itu," kata dia.

Baca Juga: Polisi Masih Kejar Pelaku Penembakan di Jayanti Tangerang

3. Korban FS meninggal setelah dirawat intensif

Pelaku Penembakan Jayanti Diduga Pakai Peluru GotriKorban penembakan dan upaya curanmor di Jayanti, Tangerang (Dok. Polresta Tangerang)

Diberitakan sebelumnya, korban penembakan FS  meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Balaraja. 

"Korban memang sudah kritis dari awal dilakukan perawatan, dinyatakan meninggal dunia itu Jumat sekitar pukul 16.52 WIB," kata Humas RSUD Balaraja, dr Aang Sunarto, Minggu (8/9/2024).
Aang menuturkan, tim dokter sudah melakukan tindakan operasi pada hari pertama korban dirawat di rumah sakit tersebut. Operasi tersebut dilakukan untuk mengeluarkan proyektil peluru dari dalam kepala korban.

"Korban dirawat di ICU, sudah dibantu ventilator atau alat bantu napas," ungkapnya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya