Tahun Kedua di Pengungsian, Warga Lebak Minta Direlokasi

Kondisi mereka di pengungsian memprihatinkan

Lebak, IDN Times - Sejumlah warga, korban banjir bandang dan longsor Lebak sudah memasuki tahun kedua hidup di pengungsian. Mereka mengungsi ketika rumah mereka diterjang banjir bandang dan longsor, awal tahun 2020.

Mereka pun mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak merelokasi ke tempat yang lebih aman dengan menempati hunian tetap (huntap).

1. Sejak banjir bandang terjadi, status relokasi ke hunian tetap belum ada kejelasan

Tahun Kedua di Pengungsian, Warga Lebak Minta DirelokasiIDN Times/khaerul anwar

Iyan (60) Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan Huntara I Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong menyebut, belum ada kejelasan status mengenai relokasi ke hunian tetap tersebut. Padahal, hal itu dijanjikan pemerintah.

"Kita hampir dua tahun (di pengungsian)," kata Iyan, dikutip dari Antara, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: Huntap Korban Banjir Lebak Akan Dibangun di Kawasan TNGHS

2. Jika hujan, gubuk-gubuk tenda hunian sementara itu bocor

Tahun Kedua di Pengungsian, Warga Lebak Minta DirelokasiPengungsi korban banjir bandang Lebak (Antaranews)

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Lebak, Salah Siapa? 

Saat ini, warganya terpaksa menempati gubuk-gubuk tenda hunian sementara yang  kondisinya tidak layak huni. Ketika hujan datang, gubuk itu pasti bocor. 
 
Gubuk tenda huntara memiliki ruangan sekitar 4×4 meter. Iyan pun terpaksa tidur berdesakan bersama dengan istri dan anak-anaknya karena ruangan yang sempit.
 
Warga yang menempati gubuk di Blok Huntara I sekitar 86 kepala keluarga (KK) Cigobang Kecamatan Lebak Gedong terkadang mengalami gangguan kesehatan lingkungan.

Kami berharap Bupati Lebak dapat memperjuangkan warga korban bencana alam agar bisa tinggal nyaman dan sehat," kata Iyan.

3. Pengungsi sudah tidak betah

Tahun Kedua di Pengungsian, Warga Lebak Minta DirelokasiIDN Times/Khaerul Anwar

Warga lain yang juga tokoh Kampung Tangguh, Suganda (45) mengungkap, dia dan puluhan kepala keluarga lainnya masih tinggal di huntara yang dibangun lembaga kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT). 
 
Pembangunan huntara di Kampung Tangguh Kecamatan Sajira dengan jumlah 61 kepala keluarga.  Dia dan warga lainnya mendambakan relokasi ke tempat yang layak karena sudah tidak betah dan terlalu lama tinggal di pengungsian. 
 
"Kami berharap menerima bantuan rumah hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah," katanya. 

Baca Juga: Pembangunan Huntap Korban Banjir Lebak Molor, Begini Kata Iti

4. Ini kata Bupati Lebak Iti Octavia

Tahun Kedua di Pengungsian, Warga Lebak Minta DirelokasiBupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah sudah mengajukan percepatan pembayaran pembangunan Waduk Karian dari pihak Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
 
Sebab, kata dia, banyak warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor lahanya terkena penggusuran pembangunan Waduk Karian.
 
"Kami berharap tahun ini bisa dicairkan sehingga warga korban bencana alam mampu kembali membangun rumah di lokasi lain," katanya.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Lebak, Salah Siapa? 

https://www.youtube.com/embed/LGuA3NLO9GI

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya