Jelang Lebaran, Petugas Merazia Kamar Warga Binaan Lapas Pemuda

- Petugas Lapas Tangerang temukan 27 handphone, senjata tajam, dan barang terlarang lainnya dalam pemeriksaan kamar WBP menjelang Idulfitri.
- Barang-barang terlarang tersebut disembunyikan di berbagai tempat seperti bunker, lemari, kasur, dan sendok yang dipertajam.
- Petugas tengah menyelidiki pemilik barang terlarang dan akan memberikan sanksi administratif serta pemindahan ke Lapas Cilegon.
Tangerang, IDN Times - Menjelang Hari Raya Idulfitiri, petugas Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang melakukan pemeriksaan kamar warga binaan permasyarakatan (WBP) dalam rangka program 'Permasyarakatan Bersih-bersih'. Pemeriksaan kamar tersebut dilakukan untuk menemukan adanya barang terlarang, seperti narkoba, handphone, senjata tajam, hingga pungutan liar di dalam area lapas.
"Kami memeriksa kamar hunian di Blok D yang berisi 134 WBP dan menemukan beberapa unit handphone dan senjata tajam yang disembunyikan di kamar," kata Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Yogi Suhara, Sabtu (29/3/2025).
1. Petugas menemukan senjata tajam yang dikikir sendiri

Yogi mengungkapkan timnya menyita sejumlah item terlarang, adapun rinciannya yakni 27 unit handphone, 24 unit charger, 21 sendok stainless, 3 gunting kuku, 2 gunting, 3 obeng, 2 tang, 7 pisau/sikim, 1 cutter, hingga kompor listrik. Benda-benda tersebut, disembunyikan di beberapa tempat seperti bunker, lemari, kasur, dan lain sebagainya.
"Bahkan ada beberapa sendok yang dipertajam di dalam kamar hunian," kata Yogi.
2. Petugas selidiki pemilik dan peruntukan barang-barang tersebut

Yogi menuturkan, petugas tengah menyelidiki siapa pemilik barang-barang terlarang tersebut, terutama alat yang dipertajam tersebut. Nantinya, akan dilakukan tindakan sanksi administratif terhadap pemilik barang-barang tersebut hingga bisa dilakukan pemindahan ke Lapas dengan keamanan maksimum du Lapas Cilegon.
"Untuk memberikan efek jera, diujungnya adalah pencabutan remisi yang akan dia dapat kalau terbukti atau penundaan pembebasan bersyarat dan cuti bersyarat, jika proses register F terakhir persyaratan dan asesmen bisa juga masuk ke Lapas Maximum Security," ungkapnya.
3. Petugas juga selidiki kemungkinan alat digunakan untuk kabur

Yogi pun, tengah mendalami penggunaan barang-barang terlarang tersebut apakah akan dipergunakan untuk kabur dari Lapas. Untuk itu, ia saat ini meningkatkan razia dengan melakukan one day one room atau razia setiap hari.
"Sedang kita dalami peruntukannya untuk apa, tapi memang tidak menutup kemungkinan untuk melarikan diri, walaupun keamanan kita perketat jelang Idulfitri," jelasnya.
Selain itu, untuk menghindari adanya penyelundupan barang terlarang dari luar oleh penjenguk, pihaknya juga melarang masuknya makanan kemasan ke dalam Lapas. Pihaknya, hanya mengizinkan makanan matang namun hanya di hari Jumat dengan pemeriksaan yang ketat.
"Karena ada kantin di dalam yang harganya sama dengan di luar, lalu untuk makanan matang kan biasanya WBP ingin makan masakan dari rumah tapi itupun dengan pemeriksaan yang sangat ketat karena kan barang yang terlarang, misalnya narkoba sangat kecil," tuturnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya razia tersebut, bisa menghindarkan dari kemungkinan-kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan di dalam lapas, seperti tindak kriminal maupun upaya melarikan diri.
"Kami juga menggandeng TNI dan Polri dalam razia tersebut untuk mengamankan khususnya untuk menyambut Hari Raya Idulfitri," pungkasnya.