27.500 Keluarga di Banten Miskin Ekstrem 

Mereka dapat bantuan Rp500 ribu per tahun

Serang, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten mencatat 27.500 keluarga di Banten masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrem. Puluhan ribu keluarga yang berada di garis kemiskinan itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

"Ini paling rendah tingkat kesejahteraannya. Data itu kita dapatkan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)," kata Kadinsos Banten Nurhana, Senin (6/11/2023).

Baca Juga: 23 Tahun Banten, Gubernur: Kemiskinan dan Pengangguran Masih Jadi PR

1. Angka kemiskinan ekstrem terbanyak ada di Kabupaten Lebak dan Serang

27.500 Keluarga di Banten Miskin Ekstrem ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Nurhana mengatakan, daerah penyumbang angka miskin ekstrem di Banten adalah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang dengan masing-masing 5.800 keluarga, disusul Kabupaten Pandeglang 5.400, Kota Serang 4.200, Kabupaten Tangerang 3.000, Kota Tangerang 2.000, Kota Cilegon 800 dan Kota Tangerang Selatan 500 keluarga.

"Paling tinggi (miskin ekstrem) ada di Kabupaten Lebak dan Serang," katanya.

2. Keluarga miskin ekstrem dapat bantuan Rp500 per tahun

27.500 Keluarga di Banten Miskin Ekstrem Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk mengurangi beban keluarga miskin ekstrem, Pemprov Banten menyalurkan bantuan berupa uang bagi 27.500 kelompok pemenerima manfaat (KPM) yang masuk kategori miskin ekstrem masing-masing Rp500 ribu per tahun. Penyaluran bantuan sudah dimulai sejak awal bulan November 2023.

"Kami berikan bantuan berupaa uang, yang disalurkan melalui Bank Banten," katanya.

3. Bantuan diberikan untuk pemenuhan layanan dasar

27.500 Keluarga di Banten Miskin Ekstrem Ilustrasi dampak pandemik COVID-19 di negara miskin (Instagram/WorldBank)

Ia menjelaskan, uang bantuan itu diberikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar keluarga untuk layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, Nurhana menegaskan terhadap KPM untuk mempergunakan kebutuhan dasar bukan untuk membeli rokok.

"Untuk keperluan peralatan sekolah anak, bisa juga untuk pemenuhan kebutuhan keluarga," katanya.

Baca Juga: Jumlahnya Turun, Tingkat Keparahan Warga Miskin Banten Naik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya