791 Ribu Warga Banten Miskin, Al Muktabar Minta BPS Tunjukkan Data

Agar bisa langsung ditangani secara parsial

Serang, IDN Times - Pj Gubernur Banten Al Muktabar meminta Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan data kemiskinan kepada Pemprov Banten. Dengan demikian, kata dia,  warga masuk yang masuk dalam kategori miskin bisa segera ditangani.

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Banten pada Maret 2024 sebesar 791,61 ribu orang.

Baca Juga: BPS: Penduduk Miskin di Banten Capai 791 Ribu Orang 

1. BPS diminta tak hanya survei, melainkan sensus

791 Ribu Warga Banten Miskin, Al Muktabar Minta BPS Tunjukkan DataIlustrasi lingkungan masyarakat miskin (pexels.com/Chris John)

Ia pun mendorong, BPS tidak hanya melakukan survei mengenai kemiskinan, melainkan juga menggunakan metode sensus sehingga data lengkap masyarakat yang masih masuk kategori miskin bisa diketahui.

"Yang selalu saya ingin dapatkan dari data statistik itu orangnya siapa? dimana alamatnya? Jadi kami bisa lakukan penanganan secara parsial, per individu," kata Al Muktabar, Selasa (2/7/2024).

2. Pendataan angka kemiskinan bisa mencontoh data stunting

791 Ribu Warga Banten Miskin, Al Muktabar Minta BPS Tunjukkan DataIDN Times/Khaerul Anwar

Al Muktabar meminta, pendataan angka kemiskinan bisa mencontoh data stunting sehingga Pemprov Banten bisa langsung terjun melakukan penanganan dari hulu ke hilir masalah kemiskinan tersebut.

Sejuah ini, semua anak-anak yang menderita stunting sudah terdata 100 persen dengan tertera nama dan alamatnya. Kemudian ditangani secara rutin sehingga bisa diukur perubahannya.

"Jadi basis data itu sensus selama ini juga tentang stunting itu disensus," katanya.

3. Ini langkah Pemprov Banten untuk menangani kemiskinan

Al Muktabar mengklaim, selama ini Pemprov Banten terus menggulirkan program untuk mengentaskan kemiskinan, mulai memberikan subsidi pangan, mendorong investasi, memperluas pertanian dan memperkuat UMKM.

"Kemiskinan cukup tinggi, kami akan mendorong sektor pangan sehingga di sana terbuka lapangan kerja.  Lalu juga kami mendapatkan hilirisasi khususnya produksi padi dan beras," katanya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya