814 Ribu Warga Banten Miskin, Rokok Jadi Biang

Komoditi makanan paling berpengaruh terhadap kemiskinan

Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat sebanyak 814 ribu warga Banten masuk kategori miskin pada Maret 2022. Penyebab paling besar karena mengonsumsi rokok.

Kepala BPS Banten, Dody Herlando menyebut, angka tersebut menurun 0,50 persen dibanding pada Maret 2021 lalu.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 814,02 ribu orang, atau turun 53,21 ribu orang terhadap Maret 2021," kata Dody melalui pers rilis, Jumat (15/7/2022).

1. Peran komoditi makanan paling besar

814 Ribu Warga Banten Miskin, Rokok Jadi BiangIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar daripada peranan komoditi non makanan seperti perumahan, sandang pendidikan, dan kesehatan. Adapun jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar garis kemiskinan pada September 2022 di perkotaan dan pedesaan berupa beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mi instan, roti, dan kopi instan.

"Rokok itu paling berpengaruh sebesar 17 persen dibandingkan beras 15 persen dan daging ayam ras 4 persen," katanya.

Baca Juga: 20 Persen Anggaran Dinkes Kota Tangerang untuk PBI Warga Miskin

2. Warga miskin rata-rata berpendapatan Rp2,7 juta

814 Ribu Warga Banten Miskin, Rokok Jadi BiangIlustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Banten memiliki 4,86 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata berpenghasilan sebesar Rp2.711.988, rumah tangga miskin perbulan.

"Garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp570.368, kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp412.182, atau 72,27 persen dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp158.185, atau 27,73 persen," katanya.

3. Persentasi penduduk miskin di pedesaan dan kota alami penurunan

814 Ribu Warga Banten Miskin, Rokok Jadi BiangANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Kemudian, Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 6,04 persen, turun menjadi 5,73 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 7,72 persen, turun menjadi 7,46 persen pada Maret 2022.

Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan turun sebanyak 10,13 ribu orang dari 576,62 ribu orang pada September 2021 menjadi 566,49 ribu orang pada Maret 2022.

"Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 28,12 ribu orang dari 275,66
ribu orang pada September 2021 menjadi 247,54 ribu orang pada Maret 2022," katanya.

 

Baca Juga: Ada Raja Bangun Rumah Warga Miskin, Gubernur: Pemerintah Lebih Banyak

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya