Ada 173 Kasus Campak di Banten, Terbanyak di Kota Serang

Semua daerah di Banten terdapat kasus campak

Serang, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan status kejadian luar biasa (KlB) campak yang terjadi di 12 provinsi di Indonesia, termasuk di Banten. Di Tanah Jawara, tercatat ada 173 kasus campak.

Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, data tersebut merupakan hasil pemeriksaan pada tahun 2022.

"Suspek pada tahun 2022 ada sekitar 966 kasus. Dari suspek yang ada kita lakukan pemeriksaan lab. Hasilnya, yang benar-benar menderita campak di Banten ini hanya ada 173 orang," kata Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Alarm! Kemenkes Nyatakan KLB Campak di 31 Provinsi

1. Kasus terbanyak berada di Ibu Kota Banten

Ada 173 Kasus Campak di Banten, Terbanyak di Kota Serangilustrasi virus campak (unsplash.com/CDC)

Ati menyebut, dari 173 kasus campak di tanah Jawara, penderita terbanyak berasal dari ibu kota provinsi, yakni Kota Serang dengan 64 kasus. Data ini disusul Kabupaten Serang sebanyak 31 kasus dan ketiga Kabupaten Pandeglang 29 kasus.

"Semua daerah ada kasusnya. Cuma di daerah lain cuma di bawah 15 kasus," katanya.

2. Tak ada kasus kematian akibat campak di Banten

Ada 173 Kasus Campak di Banten, Terbanyak di Kota SerangIDN Times/Khaerul Anwar

Kemudian untuk tahun 2023, lanjut ati, hingga tanggal 25 Januari ini tercatat ada sebanyak 161 kasus suspek campak di Banten. Namun, untuk angka kematian akibat campak di wilayahnya masih nol kasus.

"Sudah dibawa ke laboratorium hanya saja hasilnya belum ada kita masih sebut masih suspek," katanya.

3. Ini penyebab meningkatnya kasus campak

Ada 173 Kasus Campak di Banten, Terbanyak di Kota Serangilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Dirut RSUD Kota Tangerang itu menjelaskan, meningkatnya kasus campak disebabkan terbatasnya akses masyarakat mendapatkan imunisasi saat pembatasan akibat pandemik COVID-19.

"Kita lihat cakupan imunisasi 2020 turun, kemudian 2021 masih turun tapi lebih baik. Disitulah timbul gejala campak itu sendiri makanya kita ngebut di 2023," katanya.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Siapkan Aplikasi Penanganan Stunting

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya