Arab Saudi Setop Umrah, Agen Travel Minta Tiket Pesawat Tidak Hangus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Serang, IDN Times - Otoritas Arab Saudi menutup sementara pintu bagi jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Travel umrah pun was-was karena kebijakan itu mempengaruhi bisnis mereka.
Salah satu agen travel dan umrah di Kota Serang, Gaido and Travel, menyatakan kebijakan penutupan perjalanan ke Saudi berpotensi merugikan bagi pengelola travel.
Baca Juga: [BREAKING] Wabah Virus Corona, Arab Saudi Tutup Pintu Umrah
1. Ini alasan mengapa agen jasa travel umrah berpotensi merugi
Direktur Gaido and Travel Nana Sujana mengungkapkan, potensi kerugian itu besar karena sebagian besar perusahaan jasa travel umrah telah memesan tiket pesawat dan akomodasi kebutuhan calon jemaah selama di sana.
"Kerugian pasti karena akomodasi khususnya di Saudi tidak akan kembali karena kita komunikasi dengan penyedia tempat tinggal hotel, catering dan lain-lain itu tidak bisa dikembalikan," kata Nana Sujana saat dikonfirmasi, Kamis (27/2).
2. Para agen umrah minta tiket umrah yang sudah keburu di-booking tidak hangus
Untuk meminimalisasi kerugian, Nana bersama asosiasi penyelenggara travel umrah meminta tiket jemaah yang sudah dipesan dan sudah terjadwal tidak hangus karena biaya tersebar dari penyelenggaraan travel umrah adalah biaya penerbangan mencapai 70 persen.
"Minimal, ada pemindahan tanggal jadwal penerbangan. Ini untuk meminimalisasi kerugian karena pastinya untuk hotel dan lainnya tidak bisa kembali akomodasi yang ada di Saudi tapi minimal 60-70 persen biaya terbesar di penerbangan itu harapannya," katanya.
3. Jika tiket hangus, agen travel dan umrah akan merugi miliaran rupiah
Nana mengungkapkan, travel miliknya sedianya akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi bersama 45 calon jemaah pada tanggal 6 Maret 2020. Namun, perjanana itu terancam batal karena adanya kebijakan Arab Saudi yang menutup semua rute penerbangan ke negaranya.
Jika pemberangkatan batal dan tiket 45 orang jemaah hangus, Nana memperkirakan perusahaannya merugi hingga Rp2 miliar. Saat ini, pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan pihak penerbangan untuk dilakukan penjadwalan ulang hingga perjalanan ke Saudi kembali dibuka.
"Kita berharap dari penerbangan karena regulasinya dari Indonesia. Sudah (rugi) Rp2 miliar lebih dari satu grup kalau 1 bulan. Kalau tiga bulan, sudah (rugi) Rp6 miliar," katanya.
Baca Juga: Walau Gak ke Tiongkok, Kamu Tetap Berpeluang Kena Virus Corona Loh