Banten Kembali Duduki Posisi Angka Pengangguran Tertinggi se-Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Banten kembali menempati posisi tertinggi jumlah pengangguran terbanyak se-Indonesia. Jumlah tingkat pengangguran terbuka Banten pada Februari 2022 yakni sebesar 8,53 persen.
Sedangkan angka pengangguran secara nasional sebesar 5,83 persen.
Baca Juga: Baru Diresmikan, DPRD Minta Nama Stadion Banten Diubah
1. Ada penurunan TPT di seluruh wilayah termasuk Banten
Kendati demikian, Kepala BPS Provinsi Banten Dody Herlando menuturkan angka pengangguran di seluruh wilayah provinsi di Indonesia menurun.
“Tapi Banten menduduki posisi pertama. Sedangkan TPT (tingkat pengangguran terbuka) terendah, yakni Provinsi Sulawesi Barat sebesar 3,11 persen,” kata Dody melalui pers rilis, Senin (9/5/2022).
2. Seiring ada pemulihan ekonomi, angka pengangguran berkurang
Seiringnya ada pemulihan ekonomi nasional, kata Dody, angka pengangguran mengalami penurunan. Pada Februari 2021 lalu, angka TPT Provinsi Banten mencapai 9,01 persen.
Dia berharap, semakin membaiknya kondisi ekonomi Banten akan berpengaruh besar terhadap penurunan angka pengangguran di Banten.
Berdasarkan data pada Februari 2022 terdapat 504,26 ribu penduduk Banten yang tidak bekerja. "Sedangkan pada Februari 2021 lalu jumlah pengangguran mencapai 563,4 ribu orang," katanya.
3. Lapangan pekerjaan sektor perdagangan menurun
Sementara, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan di Banten persentase terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 4,07 persen. Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor perdagangan besar dan eceran 2,77 persen.
Sebanyak 2,78 juta orang (51,43 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 0,94 persen poin dibanding Februari 2021. Persentase setengah penganggur turun sebesar 1,09 persen poin.
"Sementara persentase pekerja paruh waktu turun sebesar 1,34 persen poin dibandingkan Februari 2021," katanya.
Baca Juga: Pemprov Banten Simpan Kas Daerah Rp12,7 Triliun di Bank Banten