Bobol Duit Nasabah, Pejabat Bank Himbara Simpan di Rekening Orang Lain
NHK, tersangka pembobolan dana Nasabah di Bank Himbara Tangsel (IDN Times/Khaerul Anwar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - NHK, tersangka pembobolan dana nasabah Bank Himbara, diduga menyimpan uang hasil kejahatannya di rekening orang lain berinsial A. Adapun total dana nasabah yang dia bobol mencapai Rp8,5 miliar.
NHK sebelumnya merupakan pejabat Priority Banking Officer (PBO) Bank Himbara Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sementara A merupakan kasir di barbershop milik NHK.
Baca Juga: Modus Pembobol Duit Nasabah Bank Himbara Hingga Rp8,5 Miliar
1. Mobil hingga dokumen penting milik tersangka disita penyidik
Ilustrasi Korupsi. (IDN Times/Aditya Pratama)Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Banten Ivan Hebron Siahaan mengungkap, dugaan NHK menggunakan rekening orang lain dalam menyimpan uang hasil kejahatan itu, terungkap setelah penyidik menggeledah sejumlah tempat.
Penyidik menggeledah rumah tersangka NHK di Jalan Serpong Jaya, Buaran, Kecamatan Serpong, Tangsel dan tempat usaha barbershop milik tersangka NHK di Jalan Surya kencana Pamulang Barat, Tangsel.
Dari tempat barbershop itu, penyidik menyita tujuh buah dokumen dari pegawai barbershop milik tersangka, antara lain rekening dan buku tabungan atas nama A. "Ini digunakan sebagai rekening penampungan oleh tersangka," kata Ivan pada Jumat (20/1/2023).
Dari penggeledahan itu, penyidik total menyita satu unit mobil milik tersangka, dua unit laptop milik tersangka, satu unit handphone serta 17 dokumen terkait.
2. Barang disita untuk penyelamatan keuangan negara
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)Dia mengatakan, barang bukti yang disita dari tersangka NHK itu akan dijadikan barang bukti dalam perkara tersebut dan pemulihan keuangan negara.
"Barbuk itu ntuk penyelamatan kerugian keuangan negara," katanya.
3. Cara tersangka kuras duit nasabah prioritas
IDN Times/Khaerul AnwarDiketahui, tersangka dengan leluasa menggunakan kewenangannya sebagai pejabat Bank Himbara untuk membobol uang nasabah, dengan cara memanipulasi data pribadi, hingga email milik nasabahnya. Dengan data-data pribadi nasabah itu, tersangka NHK diduga bisa mengakses internet banking.
Kemudian, dia melakukan transaksi ilegal, dengan cara debit internet banking pada rekening nasabah prioritas atas nama AS tersebut ke rekening penampung atas nama A secara bertahap sejak April hingga Oktober 2022 sebanyak 11 kali sebesar Rp8,5 miliar.
Baca Juga: Bobol Duit Nasabah Rp8,5 Miliar, Pejabat Bank Himbara Jadi Tersangka
