Bupati Pandeglang Minta Warganya yang Berada di Jakarta Tidak Mudik 

Jika sayang keluarga di kampung

Pandeglang, IDN Times - Bupati Pandeglang Irna Narulita minta warganya yang sedang merantau di DKI Jakarta untuk tidak mudik selama masa pandemi virus corona. Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran virus bernama SARS-CoV-2 itu di Pandeglang.

Dia menyebut Jakarta sebagai pusat penyebaran wabah virus corona Indonesia. Oleh karenanya, Irna meminta warganya tetap bertahan di Ibu Kota untuk memutus rantai penyebaran.

Baca Juga: Update Corona di Banten: 10 Positif Dan 17 PDP Meninggal dunia 

1. Untuk menjaga keluarga di kampung tak tertular wabah tersebut

Bupati Pandeglang Minta Warganya yang Berada di Jakarta Tidak Mudik Ilustrasi pemudik. IDN Times/Andra Adyatama

Dia memahami bahwa semua menyayangi keluarganya.  Namun kata dia, saat ini bentuk sayang kepada keluarga ada tetap berdiam diri di tempat masing-masing. 

"Lah ngapain pulang kalau mereka punya tempat (rantau) di sana? Kalau perusahaan masih menjamin, belum di PHK gak usah pulang," kata Irna saat dikonfirmasi, Selasa (31/3).

2. Kecuali pekerja informal tapi harus mengikuti prosedur

Bupati Pandeglang Minta Warganya yang Berada di Jakarta Tidak Mudik IDN Times/Andra Adyatama

Meski demikian, politis PDIP itu membolehkan warganya perantau yang bekerja di sektor informal untuk mudik ke kampung halaman, namun harus mengikuti prosedur yang ada dengan melapor ke RT dan mengikuti pemeriksaan di puskesmas terdekat. Lalu selama 14 hari harus tetap berdiam diri atau mengisolasi secara mandiri.

"Tukang bakso, masyarakat kami yang kerja di Tanjung Priuk jadi tukang ojeg, kami perhatikan. Dari pada lontang-lantung, misalkan, mending pulang," kata dia.

3. Masih tetap ada yang nekat mudik

Bupati Pandeglang Minta Warganya yang Berada di Jakarta Tidak Mudik Penumpang kapal Pelni di Pelabuhan Makassar pada masa mudik lebaran tahun 2019. IDN Times/Aan Pranata

Kendati sudah dilarang pulang, ia mengaku warganya sudah banyak yang nekat tetap mudik dari DKI Jakarta, pada akhir pekan lalu. Sehingga pihaknya memasukkan para pemudik dalam data orang dalam pengawasan (ODP). Akibatnya, terjadi lonjakan jumlah ODP di Pandegpang saat ini mencapai 528 orang.

"Kami catat real time yang masuk mending kami sampaikan validasinya sekian. Datanya tinggi memang karena mudik mereka ingin berkumpul dari keluarga ketidakpahaman atau keterpaksaan mereka ingin dekat dengan keluarga tanpa disadari bisa menularkan," tuturnya.

https://www.youtube.com/embed/aUrK9HlKpD8

Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya