Cara Sahlani, Peternak Kota Serang untuk Tangkal PMK 

Peternak dibayangi kekhawatiran hewan ternak terpapar PMK

Serang, IDN Times - Wabah penyakit mulut dan kuku menjadi ancaman serius bagi hewan ternak di Tanah Air. Momen Iduladha yang seharusnya menjadi berkah bagi peternak untuk meraup keuntungan malah ambyar akibat wabah PMK.

Setiap peternak dipaksa harus bertindak ekstra untuk merawat hewan ternaknya sehingga terbebas dari virus PMK. Sahlani misalnya, salah satu peternak di Kota Serang harus mengeluarkan tenaga dan biaya tambahan agar hewan ternaknya tetap sehat.

"Rada was-was juga jaga-jaga harus lebih ketat dari biasanya kita cek (hewan) kita koordinasi dengan dinas kesehatan hewan secara rutin," kata Sahlani kepada wartawan, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Asa Peternak Bangkit Usai Pandemik Ambyar Karena PMK

1. Peternak jalankan pola perawatan ekstra agar ternak bebas PMK

Cara Sahlani, Peternak Kota Serang untuk Tangkal PMK Pemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Sejak wabah PMK muncul dan merebak hampir di seluruh daerah di Indonesia, Sahlani langsung mengetatkan pola perawatan hewan ternaknya. Polanya mulai dari menjaga asupan pakan, membersihkan kandang setiap hari, hingga memberi vitamin secara rutin.

"Gak mesti ramuan khusus, asal disiplin," kata Sahlani.

Meski sudah melakukan perawatan ekstra, dia mengaku tetap dibayangi rasa khawatir ternaknya terpapar.  Sejauh ini, upaya Sahlani pun tak sia-sia. Sejak wabah itu muncul hingga saat ini belum ada satu pun ternak sapi miliknya yang terpapar virus PMK.

"Alhamdulillah di kandang saya gak ada (yang terpapar PMK)," katanya.

2. Sahlani mengaku "ditinggal" pelanggan karena stok terbatas

Cara Sahlani, Peternak Kota Serang untuk Tangkal PMK Ilustrasi hewan kurban. (dok. IDN Times/Istimewa)

Kendati demikian, kata Sahlani, dengan adanya wabah ini sangat berdampak besar terhadap bisnis jual beli hewan, mulai dari biaya operasional yang tinggi hingga ditinggal pelanggan karena stok hewan ternak di kandang miliknya sangat terbatas.

Di tahun-tahun sebelumnya, jika stok kurang dia biasanya mengandalkan pasokan hewan ternak dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Iduladha tahun ini, dia tidak bisa leluasa meminta pengiriman hewan ternak dari luar daerah.

"Ada buka tutup (akses) menghambat pengiriman. Otomatis tahun ini ada penurunan penjualan karena stoknya susah," katanya. Akibatnya, omzet penjualan hewan ternak turun 30 persen dibanding tahun lalu.

3. Peternak menilai, penutupan lalu lintas ternak sebaiknya diterapkan pada daerah yang jadi pusat wabah PMK

Cara Sahlani, Peternak Kota Serang untuk Tangkal PMK Ilustrasi hewan kurban. (dok. IDN Times/Istimewa)

Dia menilai kebijakan penutupan akses masuk hewan ternak sejak 14 hari dinilai sangat merugikan pelaku usaha jual beli hewan ternak. Seharusnya, kebijakan itu berlaku bagi daerah yang menjadi pusat episentrum penyebaran wabah PMK saja, namun ini diberlakukan bagi seluruh daerah.

"Kaya dari Lampung kan gak ada PMK (tetap ditutup aksesnya), tapi susah karena aturan nasional," katanya.

Baca Juga: Gawat, Wabah PMK Serang Ternak Sapi di 13 Provinsi! 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya