Cerita Pegawai Resort di Ujung Kulon, Hanya Bisa Pasrah Saat Gempa

Lokasi paling dekat dengan pusat gempa M 6,6

Pandeglang, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,6 mengguncang Banten dengan pusat di 10 kilometer di bawah Perairan Sumur, Pandeglang. Gempa ini sangat terasa di Pulau Peucang. 

Pulau Peucang di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang menjadi habitat Badak Jawa merupakan kawasan wisata daerah terdekat dengan pusat gempa karena lokasinya yang berada di paling ujung barat Pulau Jawa.

Baca Juga: 738 Rumah di Kabupaten Pandeglang Rusak Akibat Gempa M6,7  

1. Salah satu pegawai resort di Pulau Peucang lari menyelamatakan diri ke lapangan

Cerita Pegawai Resort di Ujung Kulon, Hanya Bisa Pasrah Saat Gempainstagram.com/maukemanasi

Salah satu pegawai resort di Pulau Peucang, Elly Suparly menceritakan saat terjadi gempa di tengah bekerja. Akses Peucang yang jauh ke daratan memaksa Elly harus tinggal berminggu-minggu dan pulang hanya satu minggu dalam sebulan.

Saat gempa kuat mengguncang, Jumat sore (14/1/2022), Elly mengaku hanya bisa pasrah lantaran tidak ada tempat untuk mengevakuasi diri. Maklum saja, selain berada di sebuah pulau, tidak ada dataran tinggi pula di Pulau Peucang.

"Kebetulan karena sedang ga ada tamu (pengunjung), saya sedang santai bareng yang lain. Tiba-tiba itu tanah bergetar, sangat kencang. Sampai saya lari ke lapangan, itu ngeliat bangunan resort semua bergoyang. Pokoknya pasrah, mau lari juga lari kemana lagi di pulau (Peucang) gini mah," kata Elly saat dikonfirmasi, Sabtu (15/1/2022).

2. Satwa di area resort lari ketakutan ke dalam hutan

Cerita Pegawai Resort di Ujung Kulon, Hanya Bisa Pasrah Saat GempaBanteng di Taman Nasional Ujung Kulon (commons.wikimedia.org)

Bahkan saat gempa terjadi, kata Elly, sejumlah satwa yang tengah berada di area resort di Pulau Peucang pun seketika ikut ketakutan dan berlarian masuk ke dalam hutan.

"Itu rusa-rusa, babi yang lagi ada di lapangan pada lari langsung ke hutan, kayak ketakutan. Apalagi di sini lagi hujan gede," katanya.

3. Dia dan pegawai yang lain hanya bisa pasrah

Cerita Pegawai Resort di Ujung Kulon, Hanya Bisa Pasrah Saat GempaMenaiki kano di sekitar Pulau Handeleum (commons.wikimedia.org)

Beruntung lanjut Elly, saat itu tidak ada satu pun pengunjung yang datang ke Pulau Peucang. Karena menurutnya, hal itu bisa saja membuat para pengunjung menangis lantaran besarnya guncangan yang dirasakan.

Saat ditengah guncangan gempa bumi dia dan pegawai yang lain hanya bisa pasrah jika ada hal yang tidak diinginkan.

"Pokoknya muji aja, pasrah kita mah. Langsung inget dosa, inget keluarga. Karena ini gempa paling besar yang saya rasakan dari sebelum-sebelumnya," imbuhnya.

Bahkan hingga malam pun, diakui Elly, dia masih merasa seolah guncangan itu tidak berhenti. Sampai dia pun memilih untuk tidak tidur lantaran khawatir terjadi gempa susulan.

Di sisi lain, para pekerja yang berada di Pulau Peucang juga harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya tsunami. "Ini aja sampai malem masih kayak yang goyang aja, karena tadi kerasa banget kayak dipontang-panting. Kita kayaknya ga tidur, ronda sambil ngecek air laut, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, doanya saja," katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Gempa M 6,7 Guncang Banten dan Sekitarnya 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya