COVID-19 Sudah Masuk Baduy, Setop Dulu Kunjungan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Pemerhati masyarakat adat Baduy, Uday Suhada menyatakan, dua warga terkonfirmasi positif COVID-19 diduga tertular dari pengunjung yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan.
Diketahui sebelumnya, kasus COVID-19 ditemukan di Baduy setelah setahun pandemik COVID-19 muncul di Indonesia. Ada dua warga masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dinyatakan positif pada Juli 2021 lalu.
Baca Juga: Orang Baduy Nol Kasus COVID-19, Kadinkes: Mobilitas Mereka Rendah
1. Warga Baduy dari kota wajib isolasi
Dia meyakini, dua kasus itu bukan tertular dari orang Kanekes yang kerap jualan madu di luar daerah. Sebab, sejak terjadi pandemik, tetua adat Baduy mengeluarkan aturan wajib isolasi terhadap warganya yang baru pulang dari luar daerah.
"Yang harus diketahui publik orang Baduy yang dari kota setelah pulang itu harus isolasi dulu. Itu tidak boleh berbaur dengan masyarakat setempat itu aturan adat saking mereka ingin melindungi warganya," kata Uday saat dikonfirmasi, Sabtu (14/8/2021).
2. Pengunjung sementara waktu tidak datang ke Baduy
Dia mengimbau, dalam situasi pandemik saat ini, masyarakat luar tidak datang ke Baduy terlebih dulu jika tidak memiliki keperluan mendesak. Tujuannya, melindungi masyarakat Baduy dari COVID-19.
"Kalau pun harus berkunjung. Pertama apa urgensinya ke sana? dan kedua patuhi protokol kesehatan," katanya.
3. Jangan sentuh orang Baduy
Kemudian, jika terpaksa harus melakukan junjungan saba Baduy, masyarakat diminta tidak menyentuh warga Baduy meskipun dengan cara bersalaman. Sebab, warga yang berada di kaki pegunungan Kendeng itu tidak ada tradisi bersalaman.
"Bertegur sapa saja jangan sampai salaman tidak menyentuh sesama warga baduy tidak ada tradisi salaman. Nyapa tanpa harus bersentuhan fisik," katanya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Ditemukan di Baduy Setelah Setahun Pandemik