Ada Wabah Corona, Harga Jahe Merah di Serang Tembus Rp100 Ribu per Kg

Sebelumnya, jahe merah dijual Rp80 ribu per kg

Serang, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dari unsur Polres Serang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), Muspika Kecamatan Ciruas dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional.

Sidak tersebut dilaksanakan di pasar tradisional di Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

Baca Juga: ASN Dirumahkan, Pelayanan di Disdukcapil Kota Serang Tutup

1. Sidak untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman

Ada Wabah Corona, Harga Jahe Merah di Serang Tembus Rp100 Ribu per KgIDN Times/Khaerul Anwar

Sidak Tim Satgas Pangan ke pasar tradisional bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman dan memantau harganya setelah  wabah virus corona atau COVID-19 mewabah di Indonesia, termasuk Banten.

"Dari pengecekan yang dilakukan, saat ini ketersediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya masih aman," ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono disela-sela sidak di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3).

2. Harga komoditas rempah-rempah masih tinggi

Ada Wabah Corona, Harga Jahe Merah di Serang Tembus Rp100 Ribu per KgIDN Times/Khaerul Anwar

Dalam sidak itu, petugas menemukan bahwa beberapa komoditas seperti rempah-rempah dan bumbu dapur-- seperti jahe, kunyit-- mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada jahe kuning/gajah dan jahe merah.

Untuk harga jahe kuning saat ini Rp65.000 yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram (kg). Sedangkan harga jahe merah naik dari Rp40.000 naik ke harga Rp 100.000 per kg. Padahal, beberapa hari sebelumnya harga jahe merah hanya tembus Rp80 Ribu per kg.

"Beberapa harga barang kebutuhan pokok ada yang stabil, bahkan turun. Saya berharap, ke depan stok dan stabilitas harga hahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan," katanya.

3. Harga komoditas rempah-rempah naik sejak marak wabah corona

Ada Wabah Corona, Harga Jahe Merah di Serang Tembus Rp100 Ribu per KgIDN Times/Khaerul Anwar

Murni (43) salah satu pedagang di Pasar Ciruas mengatakan sejak adanya virus corona harga rempah-rempah mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring meningkatnya permintaan karena diyakini rempah-rempah mampu mencegah menularnya virus corona. Pedagang bumbu dapur ini malah menyebut munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah tersendiri karena dapat memberikan keuntungan.

"Munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah bagi saya. Soalnya setiap hari dagangan banyak laku terjual," kata ibu 4 anak warga Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas.

Baca Juga: Meski Berstatus KLB, Banten Belum Berlakukan Lockdown

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya