Imbas Wisata Ditutup, Hotel di Banten Rugi Ratusan Juta per Hari

Banyak tamu yang cancel dan minta uang kembali

Serang, IDN Times - Penutupan destinasi wisata di Provinsi Banten berdampak pada meruginya hotel dan restoran. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah hotel dan penginapan yang berada di wilayah pesisir pantai.

Diketahui, Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan kebijakan menutup tempat wisata dari tanggal 16 hingga 30 Mei 2021 mendatang untuk mengantisipasi terjadi kerumunan pada libur lebaran.

"Banyak (tamu) yang cencel, banyak yang mengurungkan, banyak yang minta kembali uangnya, otomatisnya berimbas pada pendapatan," kata Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten, Ashok Kumar, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: Pengunjung Membeludak, Pemprov Banten Tutup Tempat Wisata 

1. Hotel dan penginapan di pesisir merugi ratusan juta rupiah per hari

Imbas Wisata Ditutup, Hotel di Banten Rugi Ratusan Juta per HariWarga menghabiskan libur Lebaran 2020 di pantai di Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dia menyampaikan, kerugian pengelola hotel dan villa di sepanjang pesisir Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung mencapai Rp500 juta. Tercatat, sebanyak 120 hotel berdiri di kawasan pesisir Serang hingga Pandeglang. Sedangkan se-Banten ada 387 hotel yang tergabung sebagai anggota PHRI Banten.

"Bisa dikalikan saja berapa hari penutupan wisata, berapa kerugiannya?" katanya.

2. Ada sejumlah hotel gulung tikar karena pandemik

Imbas Wisata Ditutup, Hotel di Banten Rugi Ratusan Juta per HariIlustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Lanjut Ashok, bahkan ada sejumlah hotel di tanah Jawara gulung tikar tidak kuat bertahan di tengah pandemik COVID-19 karena pendapatan tidak bisa memenuhi kebutuhan operasional dan gaji karyawan.

"Hotel Hawai dan Green Garden. Tapi ada juga hotel yang sempat tutup kembali buka," katanya.

Baca Juga: Viral Anggota DPRD Banten "Wakili" Warganya Liburan ke Pantai

3. Kondisi pengunjung sudah mengkhawatirkan

Imbas Wisata Ditutup, Hotel di Banten Rugi Ratusan Juta per HariDok. Istimewa/Taufik

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, keputusan menutup tempat wisata karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran mantan Wali Kota Tangerang itu adanya lonjakan kasus positif COVID-19 seperti yang terjadi di India.

"Bagaimanapun juga, kemarin kita sudah tidak mampu lagi untuk melakukan penyekatan maupun melakukan upaya sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Anggota DPRD Banten: Aduh, Saya Mah Enggak Maen di Anyer 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya