Lokasi Tenggelam USS Houston Bakal Jadi Kawasan Konservasi Maritim 

Proses penetapan kawasan itu butuh 7 tahun

Kota Serang, IDN Times - Perairan Selat Sunda yang menjadi lokasi tenggelamnya kapal milik Amerika Serikat (AS), USS Houston, bakal dijadikan kawasan konservasi maritim. Jika tak ada aral, lokasi itupun akan disulap menjadi objek wisata bawah laut.

Kawasan konservasi maritim tersebut akan dikelola Pemerintahan Provinsi Banten atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan AS. Proses penetapan kawasan itu akan ditempuh waktu tujuh tahun untuk mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Calon Independen Sepi Peminat di Pilkada Kabupaten Serang 2020 

1. Penetapan konservasi maritim untuk menghindari penyelaman ilegal

Lokasi Tenggelam USS Houston Bakal Jadi Kawasan Konservasi Maritim IDN Times/Khaerul Anwar

Kepala Bidang Kerja Sama Bilateral AS Kemenko Polhukam Kolonel Laut Bambang Pramushinto mengatakan, penetapan lokasi tenggelamnya kapal sebagai kawasan konservasi maritim untuk menghindari aktivitas penyelaman ilegal dan pencurian sisa kapal. Dia memperkirakan, kapal tersebut Sejauh ini, imbuhnya, lebih dari 60 persen bagian dari kapal USS Houston masih utuh. 

Selain itu, ada keuntungan bersama yang akan dirasakan, baik AS dan Indonesia, dari penetapan kawasan konservasi itu. Pertama, AS bisa melakukan seremoni peringatan ziarah laut di sana setiap tahun dengan lebih baik dan aman. "Namun manfaat dan keuntungan yang lebih besar itu apabila pemerintah Amerika memberikan kontribusi yang berkelanjutan," kata Bambang, Kamis (27/2). 

2. Diharapkan memiliki manfaat untuk pemerintah Indonesia

Lokasi Tenggelam USS Houston Bakal Jadi Kawasan Konservasi Maritim Wikipedia.org

Pemerintah Indonesia berharap pemerintah AS bisa sepakat dalam penentuan situs sejarah di lokasi tenggelamnya kapal. Menurutnya, pertempuran laut di Banten bagian dari sejarah perang besar dan tercatat dalam sejarah dunia, khususnya Indonesia.

Jika lokasi itu bisa dicanangkan sebagai Kawasan Konservasi Maritim, Bambang yakin akan banyak turis asing dan dalam negeri yang ingin ke sana. Untuk keperluan itu, perlu ada fasiitas-fasilitas penunjang bagi kawasan konservasi yang nantinya jadi objek wisata itu. 

Selain itu, di bagian kapal pun perlu ada perbaikan dengan tetap memperhatikan situs sejarah dan aspek estetika. "Di dalamnya juga ada informasi, jadi ada unsur edukasi di dalam situ," kata dia.  

Manfaat lain yang diungkap Bambang adalah pemberian beasiswa kepada sumber daya manusia (SDM) di Banten. "Dengan demikian, ini (beasiswa) menjadi satu bentuk kerja sama yang berkelanjutan sebab kita lihat bahwa situs USS Houston akan terus berada dalam catatan sejarah Amerika," katanya.

3. Bisa dilakukan kerja sama penelitian kemaritiman

Lokasi Tenggelam USS Houston Bakal Jadi Kawasan Konservasi Maritim IDN Times/Khaerul Anwar

Hal lain yang tercantum dalam dokumen kesepakatan AS dan RI tersebut adalah peluang kerja sama dalam penelitian kemaritiman. Lokasi tenggelam Kapal USS Houston, menurut Bambang, menarik peneliti untuk melakukan riset baik di bidang teknologi perkapalan hingga apa yang menyebabkan tenggelamnya kapal itu. 

Sebelum kawasan konservasi maritim ditetapkan, Bambang mengungkap, pemerintah perlu memverifikasi terlebih dahulu posisi Kapal USS Houston. Hal ini penting untuk memastikan posisi kapal tidak bergeser dan juga memastikan keberadaan barang-barang berbahaya, seperti amunisi hingga terpedo.

"Karena itu kan kapal perang. Kemudian pada saat tenggelam tangki bahan bakarnya kan masih bermuatan minyak," jelasnya. 

Kapal perlu "dibersihkan" dari barang-barang yang berpotensi membahayakan pengunjung dan ekosistem perairan. "Dalam tanki (jika) masih ada kandungan minyak, artinya ini barang yang harus dikeluarkan," kata dia. 

Baca Juga: Minta Dipulangkan, Ini Cerita WNI yang Jadi Kru Kapal Princess Diamond

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya