Pengangguran Tinggi di Banten, Gubernur: Kalah Saing dengan Perantau
IDN Times/Khaerul Anwar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Pj Gubernur Banten Al Muktabar menilai, tingginya angka pengangguran lantaran daerahnya menjadi tujuan para perantau untuk mencari pekerjaan. Hal itu, menurutnya, memicu warga Banten kalah saing dengan para pendatang yang mengadu nasib di Provinsi Banten.
"Banten ini adalah tempat saudara-saudara kita se-indonesia mencari peruntungan," kata Al Muktabar, Rabu (8/5/2024).
Baca Juga: Banten Kembali Tempati Nomor Satu Pengangguran se-Indonesia
1. Ini upaya Pemprov menekan angka pengangguran
ilustrasi mencari pekerjaan (pixabay.com/geralt)Meski begitu, Al Muktabar mengaku, Pemprov Banten telah berupaya untuk menurunkan angka pengangguran dengan mempermudah investasi. Tak hanya itu, kegiatan job fair pun digelar setiap tahun agar masyarakat dapat mengakses lapangan kerja.
"Itu yang terus kami upayakan, langkah upayanya bagaimana kami meningkatkan investasi, kemudian terus mendorong peran-peran swasta kolaborasi stakeholder dan seterusnya," katanya.
2. Pemprov Banten mendorong pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keahlian
Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)Kemudian, lanjut Al Muktabar, Pemprov Banten terus mendorong angkatan kerja meningkatkan keahlian melalui pelatihan-pelatihan, sehingga setelah kemampuan meningkat dapat langsung diserap sesuai dunia kerja.
Ketika calon pekerja memang bagus saat pelatihan, pihaknya tidak menunggu yang bersangkutan melamar pekerjaan, dan bisa langsung direkrut.
"Kalau mungkin itu dilakukan mengambil langkah," katanya.
3. Al Muktabar minta perusahaan mengutamakan pekerja lokal
Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)Orang nomor satu di Banten itu menghimbau perusahaan yang baru membangun pabrik di wilayahnya untuk mengutamakan warga lokal terlebih dahulu.
"Saya menekan (perusahaan prioritaskan) tenaga kerja setempat," katanya.
