Pj Gubernur Minta Ada Rekayasa Cuaca di Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar meminta ada rekayasa cuaca di Provinsi Banten. Beberapa daerah di Banten, menurut dia, mengalami hujan lebat cukup lama dan banjir pun muncul.
Al Muktabar mengatakan, saat ini pihaknya telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk segera menetapkan status kedaruratan sebagai syarat penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Banten.
Baca Juga: 8 Kecamatan di Kota Tangerang Rawan Banjir
1. Permohonan rekayasa cuaca ini diajukan setelah penetapan darurat
Mantan Sekda Banten itu menargetkan, pengajuan rekayasa cuaca di Banten diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, Senin (2/12/2022). Dia pun berharap, rekayasa cuaca ini bisa mencegah terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem.
"Sedang diurus tapi kita berharap mudahan-mudahan cuaca mulai bersahabat," kata Al Muktabar.
2. Hujan lebat sebabkan beberapa daerah di Banten terjadi banjir
Disampaikan Al, beberapa titik di wilayahnya terutama di daerah Banten Selatan mengalami cuaca ekstrem hujan lebat sejak akhir bulan Desember 2022 lalu dan diprediksi akan terus terjadi di awal tahun 2023 ini.
Hujan lebat yang terjadi sejak minggu lalu itu membuat sejumlah daerah di Banten terjadi bencana banjir. "Ada beberapa titik memang ada juga tidak terlalu ekstrem, meskipun namanya bencana kita tidak harapkan," katanya.
3. Ini beberapa daerah yang sudah menerapkan rekayasa cuaca
Al Muktabar menyampaikan, di Pulau Jawa hanya Provinsi Banten dan Bali yang belum menerapkan rekayasa cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor.
"Yang sudah menerapkannya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.
Baca Juga: Pj Gubernur Banten Tetapkan UMP Banten Naik 6,4 Persen