Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan Banten

Serang menjadi Ibu Kota Banten

Serang, IDN Times - Kota Serang sebentar lagi akan merayakan hari jadi yang ke-14 tahun, tepatnya pada 10 Tepat 10 Agustus mendatang. Ibu Kota Provinsi Banten ini merupakan daerah otonom hasil pemekaran dari Kabupaten Serang.

Saat ini Kota Serang dipimpin pasangan Wali Kota Syafrudin dan Wakil Wali Kota Subadri Usuludin. Mereka merupakan pasangan yang memenangkan Pilkada 2018.

Berikut profil dan fakta yang menarik fakta menarik tentang Kota Serang yang dihimpun IDN Times.

Baca Juga: 5 Potret Sepinya Kota Serang Saat Pemberlakuan Jam Malam  

1. Kota "yang tak dikehendaki lahir"

Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan BantenDok./Instagram Info Serang

Pembentukan Kota Serang berdasarkan amanat dari Undang-Undang nomor 23 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten, yang menetapkan Serang sebagai ibu kota bagi provinsi yang baru dibentuk itu. Oleh karenanya, daerah yang memiliki semboyan Madani itu kerap disebut "kota yang tak dikehendaki lahir".

Selanjutnya, kota ini resmi berdiri melalui Undang-Undang nomor 32 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten, yang disahkan pada tanggal 10 Agustus 2007.

Wali Kota pertama adalah Bunyamin dan Wakil Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman yang merupakan adik tiri mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

2. Letaknya ada di tengah-tengah Kabupaten Serang

Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan BantenDok. Wikipedia

Posisi geografis kota ini tergolong unik karena berada di tengah Kabupaten Serang. Secara keseluruhan, Kota Serang hanya berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang, kecuali sisi utaranya langsung menghadap ke Teluk Banten.

Adapun luas wilayah Kota Serang sendiri sebesar ±266,71 km².  Adapun  jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 630.320 jiwa.

2. Serang punya bahasa tersendiri loh

Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan BantenDok.instagram/Info Serang

Kota Serang adalah pusat budaya dan penduduknya menuturkan bahasa khas, yakni bahasa Jawa Banten. Di kalangan anak muda Serang dalam keseharian kerap menggunakan bahasa Jaseng alias Jawa Serang meski ada tingkatan bahasa babasan.

Baca Juga: Cerita Rambo Banten, Millennial yang Angkat Kembali Bahasa Jaseng  

3. Terdapat bangunan sejarah kejayaan Banten

Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan BantenDok. Instagram/eksplor Serang

Di Kota ini terdapat sisa-sisa bangunan bersejarah masa kejayaan Kesultanan Banten yang sekarang menjadi wisata sejarah. Warisan Kesultanan Banten ini perlu kita jaga kelestariannya. 

Beberapa peninggalan kerajaan dan kesultanan Banten masa lalu itu antara lain: Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, hingga Masjid Pecinan Tinggi.

4. Serang juga kaya akan kuliner khas kesukaan bangsawan kesultanan

Profil Kota Serang yang Warisi Budaya Kesultanan BantenDok.instagram eksplor Serang

Ibu Kota Banten ini juga mempunyai beberapa kuliner khas kota Serang warisan kesultanan, di antaranya rabeg, sate bandeng, pecak bandeng, nasi sumsum, Sate bebek, hingga sambel burog. 

Nama kuliner terakhir merupakan sayur dengan bahan utama kulit melinjo atau kulit tangkil yang berwarna merah. Kulit tangkildiiris tipis-tipis, dimasak dengan santan, asam jawa (kadang-kadang belimbing wuluh), cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan daun salam. Penampilannya mirip sambal dengan irisan cabai kasar. Makanan ini mempunyai rasa pedas-asam, cocok dimakan dengan ketupat dan kuah opor.

Baca Juga: Mal dan Kafe di Kota Serang Boleh Buka Lagi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya