PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di Banten

Ada dua disebut jadi penyebab lonjakan kasus

Serang, IDN Times - Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyebut lonjakan kasus yang terjadi di wilayahnya disebabkan adanya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi di wilayah Jabodetabek.

Dalam sepuluh hari terakhir jumlah kasus terkonfirmasi positif di Banten terus meningkat. Lonjakan tertinggi terjadi di pada 12 Juni 2020 yaitu dengan sebanyak 74 kasus positif.

PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di BantenData pertambahan kasua COVID-19 di Banten (Instagram/pemprov.banten)

1.Ada dua faktor pengaruhi lonjakan kasus di Banten

PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di BantenPengemudi ojek daring memberikan cairan hand sanitizer kepada penumpang di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Ati mengungkapkan ada dua faktor yang mempengaruhi lonjakan kasus positif COVID-19 di Banten. Pertama adalah dampak dari mulai terjadinya pelonggaran sosial pada masa transisi di Jabodetabek.

"Kemudian juga, masifnya tracing (pelacakan-red) dan screening swab PCR (polymerase chain reaction)," kata Ati saat dikonfirmasi, Senin (15/6).

2. Kasus terkonfirmasi positif corona di Banten capai 1.109 kasus

PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di BantenAntrean stasiun di hari kedua PSBB transisi (Twitter/Nadhyrara)

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi, jumlah kasus terkonfirmasi positif corona di Banten mencapai sebanyak 1.109 kasus. Rinciannya, sebanyak 427 orang masih dirawat, sebanyak 599 orang sembuh dan sebanyak 83 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 9.293 orang. Rinciannya, sebanyak 615 orang masih dipantau dan sebanyak 8.678 sembuh. Lalu jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.670 pasien. Rinciannya, sebanyak 604 pasien masih dirawat, sebanyak 1.766 pasien sembuh dan sebanyak 300 pasien meninggal dunia.

3. Masyarakat diminta tidak apatis di tengah pandemik COVID-19

PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di BantenAntrean stasiun di hari kedua PSBB transisi (Twitter/ririrn)

Terkait mulai adanya kecenderungan masyarakat yang mulai apatis terhadap pandemik COVID-19, Ati mengimbau untuk tetap meningkatkan kesehatan masyarakat dalam memercepat penurunan kasus. Masyarakat diimbau keluar rumah jika hanya untuk hal yang penting. Lalu apapun dan dimanapun, aktifitas selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Jadikan protokol kesehatan sebagai pendisiplinan diri dan budaya kehidupan kita sehari-hari," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Banten Tembus Seribu Lebih  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya