Sejak Ramai COVID-19, Bawang Bombai Langka di Kota Serang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Serang, IDN Times - Selain berdampak terhadap harga komoditas rempah seperti jahe, kunyit dan temulawak, penyebaran virus corona atau COVID-19 juga berimbas terhadap komoditi bawang bombai.
Sejak ramainya kasus COVID-19 menyebar ke berbagai negara terutama di Asia, komoditi bawang bombai sulit ditemukan di berbagai daerah, tak terkecuali di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.
Baca Juga: Warga Buru Jahe dan Temulawak, Ini Kata IDI
1. Bawang bombai sulit ditemukan di Kota Serang
Tias, salah satu penjual sembako di Pasar Rau mengatakan, bawang bombai sudah menjadi salah satu komoditi langka, bahkan pedagang yang menjual bawang bombai itu semakin jarang.
Tias pun sudah tidak lagi menjual karena agen besar tak punya stok barang. "Bawang bombai gak ada yang jual di sini. Gak ada sejak ramai virus (COVID-19) saja," kata Tias saat ditemui di lapaknya, Jumat (6/3).
2. Tidak mengetahui penyebab langkanya bawang bombai
Dia pun mengaku tidak mengetahui penyebab langkanya bawang bombai di pasar induk yang berada di Ibu Kota Banten tersebut.
"Orang banyak yang nyariin, tapi barangnya gak ada saya dari agen dalem sekarang gak ada apakah distop karena virus apa gimana," katanya.
3. Bawang bombai langka karena sudah tak ada pasokan dari India
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi (Perindagkop) Kota Serang, Yoyo Cahyono mengatakan langkanya komoditi tersebut di seluruh daerah di Indonesia karena tidak ada lagi pasokan dari India. Walapun ada, harganya mencapai Rp120 ribu per kilogram dari harga sebelumnya dibanderol Rp20 ribu.
"Bawang bombai memang karena gak ada pasokan dari negara asal, yakni India," tuturnya.
Baca Juga: Harga Jahe Merah, Kunyit, dan Temulawak Melambung di Kota Serang