Sempat Dibuka 2 Hari, Belajar Tatap Muka di Cilegon Ditutup Kembali  

Setelah ditemukan 3 kasus positif corona baru

Serang, IDN Times - Pemerintah Kota Cilegon menutup kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya. Padahal, pelaksanaan belajar tatap muka di sejumlah sekolah di Cilegon sudah berlangsung selama dua hari.

Untuk diketahui sebelumnya, Pemkot Kota Cilegon mengizinkan sejumlah di sekolah di wilayahnya menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka lantaran kasus positif corona mulai landai.

Baca Juga: Pemkot Cilegon Izinkan Sekolah Gelar Kelas Tatap Muka 

1. Kembali ditutup karena ada tiga kasus baru

Sempat Dibuka 2 Hari, Belajar Tatap Muka di Cilegon Ditutup Kembali  Sekolah di Lebak mulai berlakukan belajar tatap muka (ANTARANews)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, setelah dua hari melakukan pembelajaran tatap muka dalam masa percobaan yang dimulai sejak Selasa hingga Rabu (5/8/2020). Ternyata, lanjut Ismat, ditemukan tiga kasus baru positif corona di hari kedua masa percobaan setelah dua minggu tidak ditemukan kasus baru di Kota Cilegon.

"Rabu kita evaluasi ternyata bila ada peningkatan, sepakat kita cabut.  Nah, SE (surat edaran) kan belum dibuat, artinya belum berjalan secara normal. Bukan dicabut, tapi dibatalkan bahkan imbauannya kita ganti tidak melakukan belajar tatap muka dari Wali Kota. Pertimbangan itu tutup kembali," kata Ismatullah saat dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).

2. Belajar tatap muka bermula sebagian pihak menilai kondisi wabah di Cilegon mulai mereda

Sempat Dibuka 2 Hari, Belajar Tatap Muka di Cilegon Ditutup Kembali  Siswa belajar dari rumah (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dia menceritakan, awal mula kebijakan untuk membuka pembelajaran tatap muka berdasarkan usulan dari masyarakat, kalangan pendidik, eksekutif, dan legislatif karena kasus COVID-19 di Cilegon dianggap sudah kondusif setelah tidak ditemukan kasus baru selama dua minggu. Kemudian dari 43 kelurahan se Cilegon, sebanyak 20 kelurahan tidak ditemukan satu kasus pun alias zona hijau.

"Dalam obrolan open house Idul Adha dengan Forkopimda, dicoba sih di Cilegon sekolah tatap muka. Makanya kita buat edaran formal supaya kita mempunyai kekuatan hukum. Ketika diinformasikan hari Senin muncul data sekolah-sekolah yang siap melaksanakan belajar tatap muka hari senin sore itu, Selasa langsung dicoba," tuturnya.

3. Fasilitas penunjang belajar tatap muka di sekolah belum lengkap

Sempat Dibuka 2 Hari, Belajar Tatap Muka di Cilegon Ditutup Kembali  ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Terkait syarat pelaksanaan belajar tatap muka dalam rangka protokol kesehatan, Ismatullah mengaku bahwa seluruh sekolah di Cilegon tidak memiliki fasilitas penunjang untuk pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. Diantaranya ruang isolasi di sekolah, face shield atau pelindung wajah untuk siswa dan guru dan seragam alat pelindung diri (APD). Disampaikan Ismat, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pengadaan sejumlah fasilitas tersebut dan tidak ingin membebankan ke pihak sekolah.

"Sambil berjalan dibicarakan Gugus COVID lebih baik kita memperbaiki fasilitas dulu sebelum membuka. Dalam pertimbangan untuk ditunda," katanya.

4. Kedisiplinan orangtua dan siswa masih rendah

Sempat Dibuka 2 Hari, Belajar Tatap Muka di Cilegon Ditutup Kembali  Ilustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Di sisi lain, selama dua hari masa percobaan, pihaknya menemukan tingkat kedisiplinan orangtua dan murid itu sendiri masih rendah dalam rangka menjalankan protokol kesehatan saat proses belajar tatap muka.

"Contoh, ketika saya intruksikan harus dijemput orangtua, ternyata orangtua nganter doang pulangnya sama orang lain. kedua anak pulang sekolah harus pakai masker ternyata tidak pakai masker sehingga risih saya lihat di lapangan," katanya.

Baca Juga: 40 SD dan 33 SMP di Kota Cilegon Mulai Gelar Belajar Tatap Muka 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya