Tegakkan Aturan Adat, Tetua Adat Baduy Musnahkan 4 Sepeda Motor 

Hasil razia larangan penggunaan teknologi modern

Lebak, IDN Times - Tetua adat suku Baduy musnahkan empat unit sepeda motor hasil dari kegiatan razia lembaga adat. Hal itu dilakukan dalam rangka menegakkan hukum adat terkait larangan menggunakan teknologi modern.

Video orang Kanekes membakar empat unit motor itu viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak dua orang menggunakan pakaian adat Kanekes membakar sepeda motor. Api yang menyala langsung melalap kendaraan roda dua milik warga adat tersebut.

Baca Juga: Ada Ritual Sendiri Tangkal COVID-19, Tetua Adat Baduy Tolak Vaksinasi

1. Sudah diperingatkan sebelumnya

Tegakkan Aturan Adat, Tetua Adat Baduy Musnahkan 4 Sepeda Motor Tangkapan layar video

Pemerhati masyarakat adat Baduy, Uday Suhada menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelumnya empat pemilik kendaraan bermotor tersebut sudah sering diperingatkan agar keluar dari Baduy atau tetap di Baduy dengan syarat menjual kendaraan bermotor miliknya.

“Si pelaku sudah berkali-kali diingatkan, diberi kesempatan. Kalau mau tetap di Baduy silahkan dijual untuk aset berupa pohon atau aset lain untuk huma,” kata Uday saat dikonfirmasi, Minggu (4/7/2021).

Karena tak mengindahkan nasihat dan aturan adat, tetua adat masyarakat Kanekes kesal dengan ulah para oknum masyarakat Baduy Luar. Pada saat kejadian, Jumat (2/7/2021) pelaku yang sudah diingatkan dan diberi teguran berkali-kali oleh lembaga adat melintas di daerah Cijahe perbatasan kawasan Baduy Dalam menggunakan sepeda motor.

“Mencoba dihentikan dua pengendara motor malah kabur. Dikejar dan akhir dapat. Makanya langsung diambil tindakan tegas. Razia dan dapat enam motor. Empat dibakar, dua unit lain dijual karena pemiliknya mengikuti saran tetua adat untuk tidak menggunakan sepeda motor,” katanya.

2. Razia besar-besaran setidaknya dilakukan setahun sekali

Tegakkan Aturan Adat, Tetua Adat Baduy Musnahkan 4 Sepeda Motor (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Disampaikan Uday, kegiatan razia terhadap benda-benda dan perangkat teknologi modern seringkali dilakukan di Baduy. Setidaknya, razia besar-besaran dilakukan setiap setahun sekali. Razia juga dilakukan saat ada kecenderungan masyarakat adat Baduy mengambil jalan pintas untuk mengerjakan pekerjaan menggunakan mesin.

“Dulu pernah juga ada razia ditemukan gergaji mesin. Diam-diam rupanya ada yang memiliki alat tersebut dan digunakan di tengah hutan. Namanya di gunung kan pasti suara deru mesinnya kedengaran. Langsung dirazia dan dibakar,” katanya.

3. Masyarakat Baduy terancam hilang satu generasi

Tegakkan Aturan Adat, Tetua Adat Baduy Musnahkan 4 Sepeda Motor Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Uday mengatakan, komunitas adat Kanekes kini menghadapi ancaman serius. Perkembangan teknologi informasi berupa smartphone saat ini membawa dampak bagi masyarakat adat Baduy yang berpegang teguh pada adat istiadat nenek moyang mereka secara turun temurun. Komunitas adat Baduy terancam hilang satu generasi.

Lanjutnya, kepemilikan smartphone ini yang sangat mengkhawatirkan. Dari informasi yang peroleh ada sebanyak 9.000 nomor ponsel teregister dengan nama masyarakat Baduy Luar. Sebanyak 6.000 di antaranya dalam kondisi aktif. Sementara total jumlah penduduk masyarakat Baduy saat ini sekitar 14.600 warga.

"Rata-rata kecil presentase nya media sosial yang digunakan untuk menjual produk sovenir atau madu, lebih banyak untuk bermedia sosial, mulai dari berselancar YouTube dan TikTok,” katanya.

Oleh karenanya, pihaknya pernah meminta kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Diskominfo untuk menjadikan kawasan ulayat blank spot.

"Sebab jika tidak dicegah, kekhawatiran saya orang Baduy akan punah satu generasi (terputus dari aturan adat),” katanya.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya