Temuan Jejak Tsunami Purba di Selatan Banten 

Bukan menakut-nakuti, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan

Lebak, IDN Times - Jejak tsunami purba ditemukan di Selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Hal ini diungkap oleh Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto.

Berdasarkan penelitian LIPI hasil riset modern membuktikan bahwa di masa lalu sudah terjadi gempa tsunami dengan mengambil sampel di rawa Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak.

Baca Juga: Jubir Satgas COVID-19 Lebak Positif COVID-19

1. Jejak tsunami purba ditemukan di rawa Binuangeun

Temuan Jejak Tsunami Purba di Selatan Banten Dok. Istimewa/Abah Lala

Eko mengatakan, LIPI melakukan uji sampling di rawa Binuangeun pada 2015. Dari uji itu, peneliti menemukan batang kayu berukuran besar yang diperkirakan telah terpendam di dalam lumpur sekitar antara 350 - 400 tahun.

Peneliti kemudian melakukan pengeboran dan mengambil sampel endapan pasir. Hasilnya, ditemukan plankton di lapisan sampel pasir tersebut.

Hal itu menjadi indikasi ada mekanisme proses membawa plankton ke darat yang diduga karena tsunami.

"Selain itu di Tanjung Binuangeun terdapat koral bercabang masih utuh. Koral bercabang mestinya tumbuh di dasar laut tapi ini malahan muncul di permukaan. Ini fenomena menarik karena posisi normal mestinya ada di dasar laut," katanya dalam rilis presentasi hasil riset yang diterima IDN Times, Senin (8/2/2021)

Catatan soal bencana tsunami di Indonesia baru ditemukan pada sekitar tahun 1600-an, setelah kedatangan bangsa Eropa. Berdasarkan catatan sejarah bencana alam tersebut, sudah beberapa kali terjadi tsunami di nusantara.

2. Menjawab keanehan benda yang habitat di laut kerap ditemukan di darat

Temuan Jejak Tsunami Purba di Selatan Banten Dok. Istimewa/Abah Lala

Sementara itu, inisiator Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Anis Fausal Reza ikut angkat suara. Setelah mendengar pemaparan tersebut, kata dia, teka teki kenapa setiap dia melakukan pengeboran pompa air terdapat kerang. Padahal, rumahnya berjarak sekira 1 kilometer ke tepi pantai dan berada di ketinggian 60 meter di atas permukaan laut.

"Dengan sains, bisa membuka arsip lama tentang kejadian tsunami," kata pria yang akrab disapa Abah Lala saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).

3. Meningkatkan kewaspadaan di tengah isu potensi tsunami besar

Temuan Jejak Tsunami Purba di Selatan Banten Ilustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)

Disampaikan Anis, hasil riset modern yang dilakukan LIPI itu bisa juga menjawab keresahan dan isu simpang siur di masyarakat mengenai potensi tsunami besar di Selatan Banten. Kajian ilmiah dilakukan dalam rangka menanggapi isu yang berkembang.

Ani melanjutkan, gempa dan tsunami di wilayah Lebak Selatan adalah sebuah keniscayaan maka langkah edukasi masyarakat dan dimulainya upaya-upaya mitigasi secara mandiri sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun elemen masyarakat.

"Namun demikian ilmu pengetahuan modern belum bisa menentukan kapan kejadian gempa besar berikutnya akan terjadi, " katanya.

Baca Juga: Film Balada Si Roy Mulai Syuting Perdana di Lebak Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya