Satu Kali Tes COVID-19 Bisa Hasilkan 3 Kantong Limbah Medis

Limbah medis harus segera dimusnahkan agar tidak jadi bahaya

Jakarta, IDN Times - Dalam satu kali usap atau tes cepat, sebanyak tiga karung sampah medis dihasilkan. Sampah medis sebanyak itu ditemukan di pemeriksaan massal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Dalam satu kali pemeriksaan massal untuk COVID-19 kami biasanya menghasilkan limbah medis sebanyak tiga kantong besar," kata Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik di Pasar Gembrong, seperti dilansir melalui Antara, Kamis (25/6).

1. Terdiri dari APD, sarung, hingga alat tes

Satu Kali Tes COVID-19 Bisa Hasilkan 3 Kantong Limbah MedisSalah seorang pedagang di pasar tradisional Bantu Kota ikuti rapid test. IDN Times/Daruwaskita

Limbah medis tersebut terdiri dari Alat Pelindung Diri (APD), sarung tangan medis, hingga alat pengambil sampel untuk usap yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong berwarna kuning.

Selama tiga minggu terakhir, pihaknya sudah melaksanakan tes COVID-19 massal di lima titik, yakni RW 01 Cempaka Putih Barat, RW 03 Cempaka Putih Timur, Rusun Jati Rawasari, Pasar Gembrong, dan Pasar Rawa Kerbau.

Sehingga kini totalnya ada 15 kantong plastik besar dengan ukuran 100x120 sentimeter yang dihasilkan.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Banyak Temukan Limbah Medis di Sungai Cisadane

2. Limbah akan diurus oleh petugas kesehatan puskesmas

Satu Kali Tes COVID-19 Bisa Hasilkan 3 Kantong Limbah MedisANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Nantinya, limbah-limbah sampah medis tersebut akan diurus oleh petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Cempaka Putih, guna dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang tersedia di puskesmas dan dimusnahkan.

"Nanti kalau sudah terkumpul dibawa ke tempat penampungan di puskesmas kita. Habis itu kita nanti ada transporter atau rekanan pihak ketiga pengelolaan limbah medis B3 yang kita kerja sama untuk mengangkut ke tempat limbah-limbah itu dimusnahkan," kata Dicky.

3. Sampah medis kini harus segera diambil

Satu Kali Tes COVID-19 Bisa Hasilkan 3 Kantong Limbah MedisIustrasi rapid test corona (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Selama masa COVID-19, pihak transporter dipastikan mengambil sampah-sampah medis dengan sesegera mungkin. Hal ini akan berimbas pada kebersihan dan keamanan di lingkungan puskesmas, supaya tetap terjaga baik bagi para petugas mau pun pengunjung.

"Kalau rekanan kami (transporter) dulu sebelum ada COVID-19, mereka pakai batas berat misalnya 15 kilogram, 30 kilogram, atau 50 kilogram. Kalau sekarang di masa pandemik COVID-19 hitungannya sudah hari. Maksimal 2x24 jam limbah medis itu harus diangkut transporter untuk dimusnahkan," kata Dicky.

4. Penanganan limbah medis puskesmas berbeda dengan Dinas LHK DKI

Satu Kali Tes COVID-19 Bisa Hasilkan 3 Kantong Limbah MedisIDN Times/ Muchammad Haikal

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari, menjelaskan bahwa pengelolaan limbah medis dari Puskesmas berbeda dari limbah medis yang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

"Penanganan limbah medis Puskesmas itu berbeda dengan penanganan dari Dinas LH. Puskesmas itu kan masuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) jadi kerja sama sendiri untuk pengelolaan limbahnya dan memang sudah dilakukan sebelum ada COVID-19," ujar Erizon.

Maka dari itu, penanganan limbah medis di setiap puskesmas dapat lebih maksimal karena pengelola puskesmas dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Baca Juga: Pemkab Tangerang Siap Tampung Sampah Tangsel 400 Ton per Hari

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya