Imbas Aturan Rapid Antigen Banyak Penumpang Pesawat Refund Tiket 

Maskapai Garuda terima 3-6 persen permintaan

Tangerang, IDN Times - Maskapai Garuda Indonesia menerima banyak permintaan pengembalian dana atau refund tiket penerbangan saat pengumuman syarat terbang harus melampirkan rapid test antigen. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.  "Mayoritas waktu refund itu banyak saat pengumuman wajib rapid test antigen," kata Irfan, Kamis (24/12/2020). 

1. Ada 3-6 persen penumpang lakukan refund dan reschedule

Imbas Aturan Rapid Antigen Banyak Penumpang Pesawat Refund Tiket IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irfan menuturkan, ada sekitar tiga persen calon penumpangnya yang melakukan refund tepat saat adanya aturan rapid test antigen diterapkan. "Enam persenan itu permintaan reschedule," ujar Irfan. 

Ia menambahkan, para calon penumpang tersebut pun melakukan pemindahan jadwal penerbangan ke luar periode Natal dan Tahun baru 2020/2021. "Jadi mereka mereschedule banyak yang lewat dari tanggal 8 Januari 2021," tutur Irfan. 

Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Siapkan 3 Alternatif Tes COVID-19, Apa Saja?

2. Permudah refund dan reschedule jadwal penerbangan

Imbas Aturan Rapid Antigen Banyak Penumpang Pesawat Refund Tiket IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irfan menuturkan, meski menerima cukup banyak permintaan refund, pihaknya akan memudahkan calon penumpang yang akan refund dengan memberi informasi valid mengenai aturan yang berlaku. 

"Begitu dijelaskan, yang minta refund justru banyak yang malah mengubah jadwal saja untuk dipindahkan ke luar periode nataru," terangnya.

3. Penumpang anggap rapid test antigen dan PCR test sama

Imbas Aturan Rapid Antigen Banyak Penumpang Pesawat Refund Tiket IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irfan menyatakan, banyak calon penumpangnya yang menyangka PCR Test dan rapid test antigen sama. "Karena test PCR kan mahal ya, kalau mereka berlibur satu keluarga jadi khawatir, tapi kami jelaskan bahwa rapid test antigen tidak sama dengan PCR Test," jelas Irfan. 

Ia menambahkan, tren Nataru kali ini, banyak masyarakat yang juga mudik ke kampung halaman. Pasalnya, banyak masyarakat yang menunda mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2020 lalu. 

"Karena yang cukup menarik liburan kali ini bercampur liburan akhir tahun dengan mereka yang menunda mudik, jadi tidak semua ke destinasi wisata," jelasnya. 

Baca Juga: Terbang ke Bali Wajib PCR, Apa Kata Garuda Indonesia? 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya