Kasus LSD Ternak Pertama di Banten Ditemukan di Tangerang

Hewan ternak tersebut sudah diisolasi

Tangerang, IDN Times - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menemukan hewan ternak yang diduga terjangkit penyakit lumpy skin disease (LSD). Penyakit tersebut menimbulkan benjolan di kulit hewan ternak.

"Dari hasil monitoring pertama terhadap hewan ternak ini dengan pemeriksaan sembilan sampel, ditemukan ada dua ekor hewan positif (LSD)," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada DPKP Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Penyakit LSD Ancam Sapi dan Kerbau di Jatim, Vaksin Masih Pengajuan

1. Hewan ternak berasal dari luar Kabupaten Tangerang

Kasus LSD Ternak Pertama di Banten Ditemukan di TangerangIlustrasi hewan kurban. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Joko mengungkapkan, kasus LSD tersebut pertama kali diketahui pada akhir Desember 2022.  Saat itu, ada hewan potong yang terjangkit LSD dan berasal dari luar wilayah Kabupaten Tangerang.

"Hewan ternak sapi ini berasal dari Boyolali ada 11 ekor, dan diturunkan di wilayah Cileles, Tigaraksa sebanyak lima ekor sisanya di wilayah lain. Dan itu jadi penyebab adanya penyakit hewan di Tangerang," ujarnya. 

2. Ada 8 ekor yang masih suspek terjangkit LSD

Kasus LSD Ternak Pertama di Banten Ditemukan di TangerangIlustrasi hewan kurban (ANTARA FOTO/Rahmad)

Setelah adanya dua hewan pertama yang dinyatakan positif LSD, pihaknya pun langsung melakukan penelusuran secara menyeluruh. Pihaknya kemudian menemukan lagi delapan ekor hewan ternak yang bergejala dengan terdapat benjolan di kulitnya. 

"Sekarang terdapat lagi di dua lokasi ternak, dan sekarang sudah ditangani. Namun kita masih menunggu hasil cek laboratorium, apakah positif atau tidak," ucap Joko. 

Ia juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari tim di lapangan terkait hewan sapi yang mati akibat terjangkit virus tersebut. Selain itu, jika kasus penyakit hewan yang sudah ditemukan, akan menjadi kasus LSD pertama dari berbagai daerah yang ada di Provinsi Banten. 

"Jadi ini kasus LSD pertama di Provinsi Banten dan kasus kedua di wilayah DPP Subang setelah di DKI, Jawa Barat," ungkapnya. 

3. Hewan yang suspek juga sudah dilakukan isolasi

Kasus LSD Ternak Pertama di Banten Ditemukan di TangerangIlustrasi hewan kurban. (dok. IDN Times/Istimewa)

Saat ini, lanjut Joko, hewan ternak tersebut serta diberi obat. Tim Satgas pengendalian penyakit hewan telah mengambil langkah secara prosedural, yakni mengisolasi hewan dan memberikan vitamin serta vaksin PMK maupun LSD. 

Ia mengimbau kepada para peternak untuk segera melaporkan kepada petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat jika menemukan hewan ternak yang diduga terjangkit LSD. 

"Kami juga minta kandang ternak itu ditingkatkan kebersihannya, diberi disinfektan secara rutin, ternak diberikan pakan yang bersih dan berkualitas, serta pengendalian lalu lintas hewan rentan dengan segera dilakukan vaksinasi," kata Joko.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Hidup: Raperda RTRW Banten Minim Partisipasi Publik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya