[BREAKING] Kubu Anies: Tidak Ada Perjanjian Pilpres dengan Prabowo

Hal ini menanggapi pernyataan Sandi soal perjanjian tertulis

Tangerang, IDN Times - Juru Bicara Tim Anies Baswedan, Sudirman Said mengaku, tak pernah mendengar ada perjanjian terkait Pemilihan Presiden 2024. Said mengungkap, hanya ada perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Sandiaga Salahudin Uno saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta silam.

"Perjanjian utang-piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang ya," kata Said saat Konferensi Pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut Said menegaskan, perjanjian saat Pilkada Gubernur DKI Jakarta yang dia ketahui, berisi bahwa jika memenangkan pemilihan, maka utang-piutang dianggap selesai karena sebagai perjuangan bersama.

"Sudah selesai, dan saya membaca itu dan pada waktu itu termasuk yang ikut berdiskusi dengan Pak Sandi lah," tegasnya.

Said pun menuturkan, saat itu hanya terdapat pembicaraan antara Prabowo Subianto dan Anies terkait kemungkinan Anies Baswedan bersedia menjadi cawapres pada Pilpres 2019 lalu. Namun, berkali-kali jawaban Anies Baswedan ingin fokus mengurus Jakarta.

"Waktu itu wawancara dengan Mata Najwa bahwa dia tidak akan menjadi penghalang Pak Prabowo, beliau (Anies) akan terus duduk menyelesaikan tugas di Jakarta dan itu sudah ditunaikan. Jadi saya tidak tahu perjanjian yang dimaksud Pak Sandi. Mudah-mudahan beliau keliru," jelasnya.

Pernyataan Said ini menanggapi pernyataan Sandiaga Uno yang menyebut ada perjanjian tertulis antara Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra dan Anies. Perjanjian ini, menurut Sandi, berlaku hingga Pilpres 2024.

Meski tak menyebut isi perjanjian itu, Sandi mengungkap bahwa perjanjian itu ditandatangani olehnya, Anies, dan Prabowo sebelum pendaftaran Pilkada DKI Jakarta 2017. Perjanjian itu dilengkapi materai dan disimpan oleh dua petinggi Gerindra, Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya