Perampok Toko Emas di ITC BSD Diduga Terkait Terorisme

Polisi mencurigai senjata yang digunakan para pelaku

Tangerang Selatan, IDN Times - Polisi menangkap tersangka perampokan toko emas di BSD. Kini, polisi mendalami dugaan keterkaitan tersangka dengan terorisme.

Salah satu yang didalami juga terkait kepemilikan senjata api yang digunakan para pelaku perampokan Toko Mas di ITC BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan itu.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan, untuk mengetahui hal tersebut, pihaknya pun berkoordinasi dengan Densus 88.

"Densus 88 untuk dalami juga motif daripada tindak pidana pencurian di toko mas, karena salah satu pendanaan dari aksi teror ini, terjadi perampokan mas dan bank, makanya akan didalami," ujar Sarly.

Baca Juga: Polisi Buru Perampok Toko Emas di BSD

1. Polisi mencurigai senjata api yang digunakan pelaku

Perampok Toko Emas di ITC BSD Diduga Terkait TerorismeIDN Times/Dok. Polres Tangerang Selatan

Sarly mengungkapkan, salah satu hal yang menjadi dasar kecurigaan adalah salah satu senjata api yang didapatkan dari tangan para pelaku, dan yang digunakan saat beraksi merupakan senjata api pabrikan.

"Ada dua senpi yang kita amankan, pertama senpi jenis G2 Combat Kaliber 9 mm dan jenis FN merk Colt type MK IV Kaliber 9 mm. Untuk yang pabrikan itu, senpi jenis FN, dan ini akan kita telusuri motifnya," kata Sarly.

2. Polisi berhasil tangkap pelaku perampokan dari sidik jari

Perampok Toko Emas di ITC BSD Diduga Terkait Terorismeilustrasi sidik jari (pixabay.com/ar130405)

Sarly mengatakan, polisi memburu para pelaku hingga ke Grobokan, Jawa Tengah. Pelaku ditangkap berkat adanya sidik jari salah satu pelaku yang tercecer.

"Yakni ada di skotlet motor yang terlepas, korek api di dalam jaket, sidik jari di selongsong peluru yang ada di TKP, kita rangkum hingga akhirnya keluar sebagai satu sidik jari utuh milik salah satu pelaku berinisial S, yakni pemilik motor Megapro yang dipakai untuk beraksi," ungkap Sarly.

3. Keempat pelaku sudah berpencar

Perampok Toko Emas di ITC BSD Diduga Terkait TerorismeIDN Times/Dok. Istimewa

Sarly mengungkapkan, saat itu, polisi yang terdiri dari gabungan Jatanras Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Tangsel, membagi tiga tim untuk melakukan penangkapan di hari dan tanggal yang sama, ke tiga tempat berbeda, yakni pada Kamis, 29 September 2022.

Bermula dari tersangka S yang diamankan berdasarkan sidik jarinya, ditangkap di Leuwi Sadeng Bogor, Jawa Barat. Saat melakukan aksi perampokan tersebut, dia berperan sebagai penunggu motor di parkiran, untuk menjaga motor eksekutor yakni tersangka TH alias Tahu.

"TH atau Tahu ini ditangkap di hari yang sama pukul 14.00 wib, di Desa Karang Sari, Tanggung Harjo, Grobokan, Jawa Tengah. Selang sejam berikutnya masih di hari sama, diamankan juga tersangka MK di Desa Mojo Mulyo, Grobokan, Jawa Tengah," jelas Sarly.

Dan malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB, diamankan lagi tersangka H di Kecamatan Benda, Kota Tangerang. 

"Perannya menyimpan atau penyembunyikan senjata api yang dipakai pelaku pada saat melakukan aksi perampokan," ujarnya.

4. Uang hasil perampokan tersisa Rp8 juta

Perampok Toko Emas di ITC BSD Diduga Terkait TerorismeIDN Times/Dok. Polres Tangerang Selatan

Dari penangkapan tersebut, Polisi pun mengamankan uang Rp8 juta hasil sisa penjualan emas yang dicuri, kaca etalase yang dipecahkan, selosong peluru, dua buah senjata api jenis G2 Combat Kal. 9 mm beserta 5 (lima) butir Peluru Kal. 9 mm dan jenis FN merk Colt type MK IV Kal. 9 mm.

"Keempat pelaku diancam tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan/atau undang - undang darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 ayat (2) ke 2 KUHP dan/atau Pasal 1 ayat (1) undang - undang darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman kurungan penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun," tutur Sarly.

Untuk diketahui, keempat komplotan ini melakukan aksi perampokan emas di Toko Mas Sinar Mas, ITC BSD Kota Tangsel pada 19 September 2022. Dalam aksinya, salah satu tersangka yang kedapatan di kamera pengintai mall, melakukan aksinya sendiri, menggunakan senjata api untuk mengancam korban dan memecahkan etalase toko.

Baca Juga: Waspada! Kasus DBD di Tangsel Meningkat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya