Tradisi Lebaran di Kabupaten Tangerang yang Hilang Saat Pandemik

Mayoritas tradisi dilakukan berkerumun

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman tradisi, termasuk jelang dan saat lebaran. Tradisi-tradisi itu juga ada di Tangerang.

Kabupaten Tangerang merupakan wilayah urbanisasi, meskipun didominasi oleh suku Sunda dan Betawi. Tak heran, beberapa tradisi merupakan hasil akulturasi hingga asimilasi beberapa kebudayaan loh. 

Namun, lantaran adanya pandemik COVID-19, beberapa tradisi sulit dilakukan lantaran adanya pembatasan sosial dan penerapan pembatasan berskala mikro. Tradisi ini pun hilang dan tak dilaksanakan saat pandemik COVID-19. 

Berikut, beberapa tradisi lebaran di Kabupaten Tangerang yang tidak bisa dilakukan tahun 2021 ini.

Baca Juga: Muncul Klaster Munggahan, Gubernur: Pas Kena, Lari ke Pemerintah

1. Tradisi bawa ketupat menjelang lebaran

Tradisi Lebaran di Kabupaten Tangerang yang Hilang Saat Pandemikfimela.com

Biasanya, masyarakat di Kabupaten Tangerang selalu memperingati hari ke 16 bulan Ramadan dengan tradisi ketupat Qunut. Pada tradisi ini, masyarakat akan membawa ketupat dan sayurnya yang berisi pepaya muda, bihun, tempe, kentang, dan wortel sebagai kuah saat melaksanakan Salat Tarawih.

Nantinya, ketupat sayur tersebut akan dimakan bersama-sama usai salat. Bahkan, para jemaah bertukar ketupat untuk bisa mencicipi masakan masing-masing jemaah yang lain.

Lantaran pandemik COVID-19, tradisi ini sebaiknya tidak dilakukan.

2. Tradisi bertamu ke rumah tetangga saat hari raya lebaran

Tradisi Lebaran di Kabupaten Tangerang yang Hilang Saat PandemikIlustrasi Bersalaman Lebaran (IDN Times/Sukma Shakti)

Tradisi ini merupakan tradisi yang mayoritas dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Biasanya, momentum lebaran digunakan umat muslim untuk bermaaf-maafan dengan sanak keluarga dan tetangga sekitar usai melaksanakan Salat Ied.

Namun, lantaran pandemik, saat ini momentum silaturahmi fisik tersebut banyak diganti dengan momentum silaturahmi virtual.

3. Tradisi ngariung bersama saat malam takbiran

Tradisi Lebaran di Kabupaten Tangerang yang Hilang Saat PandemikFreepik

Tradisi ini memang selalu dilakukan masyarakat untuk menutup ibadah puasa di hari terakhir bulan Ramadan. Yakni dengan berbuka puasa bersama mengantar makanan ke rumah tetangga.

Pada tradisi ini, makanan yang diantar biasanya akan dimakan bersama-sama dengan tetangga-tetangga sekitar. Hal tersebut sebagai bentuk syukur karena bisa menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadan dengan baik.

Namun sayangnya, ketiga tradisi tersebut urung bisa kita lakukan saat pandemik COVID-19 lantaran harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan meskipun saat merayakan hari raya lebaran agar penyebaran COVID-19 tidak lagi melonjak. 

Baca Juga: Klaster Munggahan di Tangerang Jadi 108 Orang!

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya